Jogja.WahanaNews.co, Yogyakarta - PT Adhi Karya (Persero) mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2,09 triliun dari APBN tahun anggaran 2025 untuk menyelesaikan dua proyek strategis nasional (PSN).
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (8/7/2024), Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan, suntikan tersebut akan dialokasikan untuk penyelesaian jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo sebesar Rp1,92 triliun dan jalan tol Yogyakarta-Bawen sebesar Rp173 miliar.
Baca Juga:
Momen HUT RI, Realisasi PMN ke PLN Merdekakan Listrik Bagi 953 Warga di 7 Desa Pelosok Bengkayang, Kalbar
Entus mengatakan, kebutuhan PMN itu diajukan karena adanya perubahan kondisi pada pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen.
Pertama, adanya kenaikan biaya konstruksi dan investasi dari Rp14,2 triliun menjadi berkisar Rp18,3 triliun dalam upaya menjaga cagar budaya seperti Selokan Mataram dan situs-situs penting lainnya.
Kedua, adanya peningkatan saham Adhi Karya dari 12,5 persen menjadi 13,16 persen akibat pemegang saham lainnya tidak melakukan setoran modal pada 2022.
Baca Juga:
Jelang HUT RI, 13 Desa di Kabupaten Sintang Kini Terang dengan Listrik PLN
Perubahan kondisi juga terjadi pada pembangunan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo berupa perubahan saham ADHI dari 24 persen menjadi 47,18 persen.
Pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo sepanjang 96,57 km oleh Adhi Karya terbagi ke dalam tiga tahap. Tahap I terdiri dari Kartasura-Purwomartani sepanjang 42,37 km, Purwomartani-Maguwoharjo sepanjang 3,62 km, dan Trihanggo-Junction Sleman sepanjang 3,25 km.
Tahap II menghubungkan Junction Sleman-Purworejo sepanjang 38,5 km, dan Tahap III Maguwoharjo-Trihanggo sepanjang 8,75 km