WahanaNews-Jogja | Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan sebanyak 600 unit armada untuk melayani penumpang pada arus mudik Lebaran 2023.
"Kami siapkan 200 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan 400 bus pariwisata, jadi totalnya ada 600 armada," ujar Ketua Organda DIY Hantoro di Yogyakarta, Senin (10/4/23).
Baca Juga:
Organda Bali Siagakan 245 Bus di Terminal Mengwi Jelang Mudik Lebaran
Ia mengatakan sebagian besar armada pada arus mudik lebaran tahun ini akan melakukan pengambilan penumpang di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan tujuan Kota Yogyakarta, Gunungkidul, hingga Purworejo, dan Klaten, Jawa Tengah.
Selain itu, ada pula pemberangkatan dari Yogyakarta menuju Sumatera yang biasanya dilayani oleh bus reguler atau AKAP.
"Anggota kami yang bus reguler sudah terbiasa ke Sumatera," ucap dia.
Baca Juga:
Pemkab Bogor Batasi Kenaikan Tarif Angkutan Umum Maksimal Sebesar Rp2.000
Hantoro menuturkan jumlah armada yang disiapkan mengalami penurunan jika dibandingkan saat mudik lebaran tahun lalu.
Penurunan itu khususnya pada jumlah armada bus pariwisata karena banyak perusahaan bus yang gulung tikar selama masa pandemi.
Kendati demikian, ia meyakini jumlah armada yang disiapkan akan memadahi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama arus mudik.
"Saat pandemi kemarin banyak perusahaan yang 'kolaps' jadi tidak bisa memberikan pelayanan untuk mudik tahun ini," ujar Hantoro.
Karena tahun ini tidak ada aturan pembatasan penumpang, ia meyakini okupansi atau tingkat keterisian bus akan terus meningkat hingga menyentuh 100 persen mendekati hari-H lebaran.
"Kami yakin akan terus meningkat. Kalau saat ini okupansi penumpang kami masih belum mencapai 10 persen karena sekarang belum mulai masa mudik dan yang namanya bulan puasa enggak ada orang berwisata," kata dia.
Hantoro berharap masyarakat memaklumi apabila semakin mendekati lebaran tarif bus mengalami kenaikan baik untuk bus antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun bus pariwisata seiring dengan tingkat kemacetan yang mempengaruhi lama perjalanan.
"Semakin mendekati hari-H semakin tinggi. Kenaikan tarif itu karena kami juga menanggung risiko kemacetan, yang semestinya perjalanan ke Jakarta dua hari, nanti bisa tiga hari sampai empat hari tentu kami menanggung beban," kata dia.
Untuk menjamin keamanan penumpang selama mudik, perusahaan anggota Organda DIY beserta dinas hubungan telah melakukan uji kelaikan guna memastikan kondisi kendaraan laik jalan.
"Kami tidak akan mungkin melewatkan uji kelaikan, kemudian dari dinas ada, dari kementerian juga ada. Untuk awak angkutannya juga disiapkan biaya kesehatan dari Jasa Raharja Cabang Yogyakarta," ujar Hantoro.[zbr]