Jogja.WahanaNews, Jakarta - PT PLN (Persero) melalui Subholding PLN Indonesia Power mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan abu sisa pembakaran batu bara atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) dari pembangkit listrik.
Pemanfaatan FABA ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Kanwil Kemenag DIY Imbau Dai Jaga Kerukunan Menjelang Pilkada Serentak 2024
Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, Pemerintah terus mendorong para pelaku usaha melakukan upaya pemanfaatan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) yang dihasilkannya sebagai model sirkular ekonomi. Vivien menilai langkah ini tidak hanya berguna untuk menjaga lingkungan tetapi juga mendorong kemandirian rakyat.
"Sekarang KHLK itu sedang menggerakkan bagaimana limbah B3 dan sampah itu menjadi salah satu sumber daya kembali dan kami memanfaatkan itu. Salah satunya bagaimana rakyat itu bisa mengambil manfaat secara ekonomi dari pengelolaan limbah B3 dan pengelolaan sampahnya," ujar Vivien dalam Talkshow Festival LIKE di bertajuk Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah untuk Membangun Kemandirian Ekonomi Rakyat di Indonesia Arena, Sabtu (16/09/23).
Untuk itu, Vivien mendukung upaya setiap perusahaan dalam mengelola limbah yang dihasilkan, salah satunya FABA sisa pembakaran dari PLTU yang berhasil diolah menjadi bahan baku bernilai.
Baca Juga:
Disnakertrans Bantul Dapat Kuota Empat KK untuk Program Transmigrasi 2024
"Kalau yang insitusi ketika terjadi lahan terkontaminasi mereka punya kewajiban untuk melakukan pemulihan, ada tahapan-tahapannya di situ. Oleh karena itu kita dengarkan pengalaman dari PLN bagaimana mereka melakukan pemulihan dan bagaimana masyarakat juga menikmati pemanfaatan limbah B3-nya sehingga bisa meningkatkan ekonomi rakyat," ujar Vivien.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pemanfaatan FABA dalam membangun ekonomi sirkular merupakan wujud nyata penerapan prinsip ESG. PLN berkomitmen tidak hanya mendorong kelestarian lingkungan serta menekan emisi karbon, tetapi juga mendorong perekonomian masyarakat.
"PLN berprinsip segala proses operasional kelistrikan perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Salah satu bentuk transformasi perusahaan yang kami lakukan adalah dengan mengedepankan kebermanfaatan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Ini merupakan langkah yang strategis," ujar Darmawan dalam rilis yang diterima WahanaNews.co.