WahanaNews-Jogja | Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menilai, pencegahan korupsi lebih berat dibanding kerja penindakan. Hal itu dia sampaikan saat memberi kata sambutan dalam kegiatan pembekalan anti korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini.
Dikatakan Darmawan, pimpinan KPK Alexander Marwata dan Nurul Ghufron pernah menyampaikan kepadanya bahwa kerja pencegahan korupsi itu sulit.
Baca Juga:
Ketua KPU Jakarta Barat Ingatkan Dokumen Yang Perlu Dibawa ke TPS Pilkada 2024
"Karena penindakan itu seperti nyerok iwak (ikan) di kolam ikan. Serok aja, cepat lagi," tutur Darmawan di Kantor PLN, Jakarta, Selasa (31/5/2022).
"Tapi kalau melakukan pencegahan, ternyata kerjanya berat," ungkap Darmawan.
Terkait kerja pencegahan, dia menyinggung soal perbaikan tata kelola. Menurutnya, perbaikan tersebut membutuhkan pemikiran, perubahan cara berpikir, perubahan cara kerja, mengubah budaya kerja, hingga membangun keahliannya.
Baca Juga:
Terminal Kalideres Cek Kelayakan Bus AKAP Menjelang Nataru
Tidak hanya itu, dia juga merujuk pada arahan dari Nurul Ghufron berkaitan dengan tata kelola. Dikatakan, tata kelola yang berbelit, kompleks, dan tidak jelas berpotensi memunculkan penyalahgunaan wewenang.
"Dan di situ muncul praktik-praktik korupsi, kolusi, dan hal- hal negatif lainnya," ucap Darmawan.
Diketahui, KPK kali ini bersama PLN berupaya mewujudkan dunia usaha bebas korupsi melalui kolaborasi yang menekankan pada penanaman nilai-nilai integritas. Salah satu wujudnya yakni dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Dunia Usaha Antikorupsi yang diselenggarakan secara hybrid dari kantor pusat PLN, Jakarta, hari ini.