Di Jawa Barat sendiri, jumlah kapasitas energy listrik yang dihasilkan dari pembangkit energy baru terbarukan sebesar 2902 MW, atau 38,12 persen dari total kapasitas pembangkit yang ada di Jawa Barat.
“Potensi green energy di Jawa Barat sangatlah besar. Berdasarkan RUPTL (rencana ketenagalistrikan nasional jangka panjang) 2021-2030, terdapat potensi pembangkit listrik Energi Terbarukan dengan total kapasitas 824 MW yang tersebar di Jawa Barat. Hal ini menjadi peluang karena berdasarkan aset jaringan distribusi UID Jabar masih mampu menampung potensi tersebut,” kata Agung Nugraha, General manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
"Sebagai energi penggerak laju perekonomian masyarakat, kami sangat mendorong terbentuknya ekosistem bisnis dan industri yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, kami menghadirkan berbagai macam program sehingga investor dapat berpartisipasi aktif dalam percepatan pencapaian Net Zero Emission,” pungkas Agung.
Kisarannya mulai dari Rp 350 juta untuk yang medium charging, sampai Rp 1 Milyar untuk yang ultra fast charging.
Dukung Green Investment, PLN sediakan Energi Ramah Lingkungan untuk para investor
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
Dalam pargelaran tersebut, selain menyampaikan komitmen kesiapan PLN memberikan pasokan listrik yang andal, berkualitas, dan ramah lingkungan, PLN juga mengajak investor untuk berkolaborasi dalam berbagai program PLN yang mendorong pertumbuhan energy ramah lingkungan.
Ada 4 program yang ditawarkan pada event tersebut. Pertama, Independent Power Plant Partnership Business Opportunity dimana ada 6 project Pembangkit Listrik Mini Hydro yang semuanya berlokasi di Jawa Barat. Total kapasitas pembangkit tersebut 20.7 MW dengan estimasi nilai investasi sebesar 2 juta USD/MegaWatt.
Kedua, Charging Station (SPKLU) Partnership Services Provision Of Investor Owned Investor Operate (IO2) dimana PLN menawarkan kerjasama utk pembangunan SPKLU yang nilai investasinya bervariasi tergantung jenis SPKLU nya. Kisarannya mulai dari Rp 350 juta untuk yang medium charging, sampai Rp 1 Milyar untuk yang ultra fast charging.