Jogja.WahanaNews.co, Sleman - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo meminta para orang tua, guru, dan pihak terkait lainnya untuk mewaspadai potensi penggunaan media sosial (medsos) sebagai sarana transaksi narkotika, terutama di kalangan pelajar.
"Penting untuk diwaspadai bersama pengguna media sosial untuk transaksi narkoba, agar dapat memantau anak-anak kita, sudah seharusnya kita juga memantau media sosial yang digunakan anak-anak kita," kata Kustini di Sleman, Rabu (26/6/2024).
Baca Juga:
Kalapas Kelas IIA Tarakan Sutarno Tinjau dan Sapa Ratusan Warga Binaan
Ia juga mengimbau orang tua dan guru dapat memberikan perhatian dengan menempatkan diri sebagai teman kepada anak-anak atau para siswa sekolah.
"Dengan begitu, diharapkan anak dapat lebih terbuka dengan orangtua dalam menyampaikan berbagai informasi yang mereka terima," katanya.
Ia juga meminta semua pihak agar berkomitmen dalam mendukung upaya-upaya pencegahan bahaya narkoba dengan menjaga dan mengawasi anak-anak dari bahaya narkoba.
Baca Juga:
BNN Pontianak Edukasi 17.230 Peserta Cegah Narkotika melalui Program P4GN
"Bukan tanpa sebab, berdasarkan pemetaan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY per Januari 2024, dari 12 titik lokasi rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di DIY, Sleman memiliki potensi risiko paling rawan dengan total enam titik lokasi rawan," katanya.
Sementara itu BNNP DIY memberikan penghargaan kepada Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo sebagai Tokoh Publik Penggiat Anti-Narkoba. Penghargaan tersebut diberikan atas partisipasi Bupati Sleman dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Kabupaten Sleman.
Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala BNNP DIY Brigjen Pol Andi Fairan, kepada Bupati Sleman dalam acara peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) se-DIY di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu.