WahanaNews-Jogja | Pemerintah daerah DIY mewanti-wanti inflasi akan ikut terkerek naik akibat rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sedianya dikabarkan bakal dilakukan pekan depan.
Pusat mewacanakan untuk menaikkan harga BBM khususnya harga BBM RON 90 atau Pertalite dan juga Solar Subsidi.
Baca Juga:
680 Liter Pertalite Diamankan, Sat Reskrim Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Diduga Lakukan Penyalahgunaan BBM
Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY, Yuna Pancawati mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima informasi detail dari pusat mengenai rencana kenaikan harga BBM itu. Hanya saja, jika rencana itu terealisasi ditakutkan akan berimbas pula pada angka inflasi yang semakin tinggi di wilayah setempat.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia Kantor Perwakilan DIY, inflasi inti di wilayah setempat pada Juli 2022 berada di angka 3,21 persen atau meningkat dibandingkan periode bulan sebelumnya yang sebesar 3,06 persen. Namun angka itu dilaporkan mengalami pelambatan dibandingkan bulan sebelumnya, dari 0,52 persen ke 0,47 persen.
"Dengan rencana pemerintah untuk menaikkan BBM subsidi tentu akan memberikan andil inflasi tinggi karena di DIY banyak yang mengonsumsi BBM subsidi," kata Yuna, Selasa (23/8/2022).
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal
Menurutnya, jika kebijakan kenaikan BBM terealisasi mau tidak mau Pemda DIY bakal menempuh sejumlah hal untuk mengantisipasi agar angka inflasi tidak terkerek terlalu tinggi. Hal ini ditakutkan akan berimbas pula pada daya beli masyarakat sehingga berpengaruh pada laju pertumbuhan ekonomi lokal.
Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat setempat agar mengurangi pengeluaran konsumtif dan membiasakan budaya hidup hemat. Selain itu aktivitas menggunakan kendaraan pribadi hendaknya juga mulai dikurangi dan memilih kendaraan alternatif seperti sepeda, kendaraan umum atau jalan kaki.
"Kita juga akan galakkan program Green Friday kepada para ASN di lingkungan Pemda DIY dan diharapkan bisa meluas ke masyarakat umum," katanya.