Green Friday merupakan program untuk mengampanyekan berkantor ataupun aktivitas lainnya dengan tidak menggunakan kendaraan bermotor setiap hari Jumat.
Program ini telah diluncurkan sejak Agustus lalu sebagai bahan evaluasi pelayanan transportasi publik. Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan maupun kenyamanan transportasi.
Baca Juga:
680 Liter Pertalite Diamankan, Sat Reskrim Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Diduga Lakukan Penyalahgunaan BBM
Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Jogja, Sri Riswanti mengutarakan hal serupa. Pihaknya memprediksi bahwa kenaikan harga BBM sedikit banyak akan berpengaruh terhadap laju inflasi di daerah.
Namun begitu pihaknya mengaku belum menentukan langkah yang akan diupayakan agar kenaikan harga BBM tidak terlalu mempengaruhi kondisi perekonomian lokal.
"Kondisi ini tentu pengaruh ya terhadap inflasi. BBM juga akan naik, tapi kita akan tunggu aja, biasanya kan akan memacu kenaikan komoditas yang lain," ungkap dia.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal
Riswanti berpendapat bahwa BBM sangat besar kontribusinya terhadap rantai pasok sejumlah bahan pokok dan komoditas yang diperlukan masyarakat.
Oleh karena itu, kenaikan harga BBM pun dinilainya akan ikut berdampak pada harga barang dan kebutuhan pokok di Jogja.
"Karena sangat pengaruh ke proses distribusi dan rantai pasok, kan BBM sifatnya memobilisasi sekali. Tapi kita tunggu aja karena memang belum resmi," ungkapnya.[zbr]