Pandemi covid-19 yang berimbas pada penurunan kegiatan usaha sektor industri, bisnis dan UMKM tak dipungkiri membuat demand listrik ikut merosot.
Kendati demikian, Fahmy meyakini situasi ini bersifat jangka pendek. Dengan demikian, untuk jangka panjang nantinya permintaan listrik diperkirakan sudah dapat kembali pulih.
Baca Juga:
Jelang Kompetisi JBJL, Ketum PSSI Jakarta Barat Minta Pengelola SSB Pahami dan Taati Regulasi
Untuk itu, investasi kelistrikan yang bersifat jangka panjang dinilai tidak bakal begitu terdampak.
"Karena untuk investasi ke depan kan sudah dilakukan forecasting sehingga saya yakin investor (tetap) akan masuk," terang Fahmy.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Padjajaran, Yayan Satyaki menjelaskan, secara umum perencanaan kelistrikan cukup dipengaruhi oleh sektor industri.
Baca Juga:
Kepala UP Parkir DKI Jakarta Akui Parkir Liar di RPTRA Kalijodo
Adapun, permintaan kelistrikan dari sektor industri bergantung pada produktivitas industri itu sendiri.
"Saat ini perencanaan industri di Indonesia masih belum clear (menyangkut) kebutuhan energi," jelas Yayan.
Yayan mengungkapkan, saat ini perlu ada upaya meningkatkan demand kelistrikan dengan membuka investasi baru.