WahanaNews-Yogyakarta | Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, beroptimis bahwa taruna tani yang terus dibentuk dan dikembangkan di Kabupaten Bantul, akan menggantikan generasi petani pada masa mendatang.
Ia menyebut, sebanyak 2.500 Taruna Tani telah terbentuk di Kabupaten Bantul.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
“Jumlah ini tentunya masih kurang, pelan-pelan nanti kita bentuk lagi taruna tani. Kebutuhan generasi petani milenial ini sangat kita perlukan. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang, makanya harus segera disikapi dengan regenerasi petani baru,” ucap Abdul Halim, di sela acara Penanaman Bibit Pohon Kelengkeng yang diinisiasi Taruna Tani Karya Bhakti Ngestiharjo di Rawa Kalibayem Sonopakis Kidul Ngestiharjo Kasihan Bantul lalu.
Abdul Halim menyebut, regenerasi petani muda (milenial) sudah menjadi kebutuhan.
Ia yakin generasi milenial bakal mampu menyerap perkembangan ilmu pengetahuan pertanian berbasis teknologi tinggi.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
“Ini yang perlu disampaikan kepada generasi milenial, taruna tani. Bahwa, bagaimana berusaha di sektor pertanian itu dimulai dari budidayanya, pengolahan pascapenen, hingga analisis usahanya (keekonomiannya). Ini harus dipelajarai, agar milenial ini menjadi petani yang tangguh, tidak mudah putus asa, karena mereka menyadari dan memahami lingkungan ekosistem pertanian, mulai hulu sampai hilir ya seperti itu,” jelasnya.
Karena itu, lanjut Abdul Halim, tinggal bagaimana petani milenial ini menemukan cara baru atau teknologi baru mampu menekan cost produksi dan meningkatkan hasil.
“Kelebihan taruna tani itu kan pikirannya terbuka. Ibaratnya kertas putih yang apa saja kita tulis, ia mau. Mereka lebih terbuka terhadap informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi terkini, itu yang unggul dari generasi saat ini. Saat ini, kita memerlukan generasi seperti itu,” tandas Bupati Abdul Halim.