Rencananya fasilitas museum juga akan dibangun di sekitar Gua Braholo.
Kepala Seksi Warisan Budaya Tak Benda, Bidang Warisan Budaya, Disbud Gunungkidul, Agus Budi Sulistyo, mengatakan pembelian perlu dilakukan mengingat lahan sekitar Gua Braholo milik pribadi.
Baca Juga:
Libur Lebaran Gunungkidul Dikunjungi 143.992 Wisatawan, PAD Capai Rp1,51 Miliar
"Luasnya sekitar 5.659 meter persegi, pembeliannya nanti dengan Dana Keistimewaan," ujar Agus.
Menurutnya pembelian perlu dilakukan demi melindungi situs Gua Braholo.
Hal ini juga akan mempermudah kajian mendalam pada Gua Braholo yang masih berpotensi untuk dilakukan.
Baca Juga:
Libur Lebaran 2025, Gunungkidul Catat 41.379 Wisatawan Kunjungi Berbagai Destinasi
Agus mengatakan kebanyakan temuan dari Gua Braholo saat ini berada di Pacitan, Jawa Timur dan Sangiran, Jawa Tengah. Artefak tersebut rencananya juga akan dipulangkan ke Gunungkidul.
"Nanti akan ditempatkan di museum yang rencananya dibangun di sekitar Gua Braholo," jelasnya.
Agus mengatakan tim appraisal sudah dibentuk untuk menilai harga lahan yang hendak dibeli. Koordinasi dengan ahli waris lahan dan warga sekitar pun tengah dilakukan.[zbr/tribun]