WahanaNews-Jogja | Dinas Kebudayaan (Disbud) Gunungkidul berencana mengembangkan situs Gua Braholo di Kalurahan Semugih, Kapanewon Rongkop. Adapun situs ini berstatus Cagar Budaya.
Kepala Disbud Gunungkidul, Agus Mantara mengatakan salah satu rencana pengembangannya adalah dengan mengelola lahan di sekitar Gua Braholo.
Baca Juga:
BPBD Gunungkidul Distribusikan Air Bersih ke Wilayah Terdampak Kekeringan
"Rencananya bukit di sana akan dibeli, anggarannya juga sudah disiapkan," kata Agus, Minggu (05/03/2023).
Gua Braholo berada di dalam bukit yang hendak dibeli tersebut.
Adapun anggaran yang disiapkan untuk pembeliannya mencapai sekitar Rp3 miliar.
Baca Juga:
Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul Kampanyekan Gemar Makan Ikan untuk Anak
Agus mengatakan bukit itu nantinya akan dikembangkan sebagai bagian dari Cagar Budaya Gua Braholo.
Apalagi, situs ini memiliki nilai sejarah penting dari banyaknya peninggalan purbakala di dalamnya.
"Temuan Gua Braholo ini terbilang sangat lengkap dan memberikan kontribusi besar untuk ilmu pengetahuan," jelasnya.
Rencananya fasilitas museum juga akan dibangun di sekitar Gua Braholo.
Kepala Seksi Warisan Budaya Tak Benda, Bidang Warisan Budaya, Disbud Gunungkidul, Agus Budi Sulistyo, mengatakan pembelian perlu dilakukan mengingat lahan sekitar Gua Braholo milik pribadi.
"Luasnya sekitar 5.659 meter persegi, pembeliannya nanti dengan Dana Keistimewaan," ujar Agus.
Menurutnya pembelian perlu dilakukan demi melindungi situs Gua Braholo.
Hal ini juga akan mempermudah kajian mendalam pada Gua Braholo yang masih berpotensi untuk dilakukan.
Agus mengatakan kebanyakan temuan dari Gua Braholo saat ini berada di Pacitan, Jawa Timur dan Sangiran, Jawa Tengah. Artefak tersebut rencananya juga akan dipulangkan ke Gunungkidul.
"Nanti akan ditempatkan di museum yang rencananya dibangun di sekitar Gua Braholo," jelasnya.
Agus mengatakan tim appraisal sudah dibentuk untuk menilai harga lahan yang hendak dibeli. Koordinasi dengan ahli waris lahan dan warga sekitar pun tengah dilakukan.[zbr/tribun]