Dia mengungkapkan, sang putri sulit belajar matematika. Apalagi kalau soal-soal yang diberikan merupakan esai.
“Kalau daring, belajar matematikanya bagaimana? Anakku paham kalau dijelasin guru, kalau daring, kan harus baca, aku suruh jelasin lagi. Jujur, aku pun enggak bisa kalau matematika,” terangnya sambil tertawa.
Baca Juga:
Pesan Tegas Prabowo: Pihak yang Kalah di Pilkada Wajib Kerja Sama untuk Rakyat
Maka, dia pun berusaha mengajak anak untuk ikut les matematika bersama dengan guru di dekat rumah.
“Jangan didaringkan lagi dong, Pak, Bu. Anak saya kelas VI SD ini takut enggak ngerti apa-apa kalau mau ujian akhir nanti. Lebih baik dibagi dua sesi kayak minggu lalu saja. Itu lebih enak, setidaknya buat orang tua murid,” tukas Fitri.
Tidak berbeda jauh, Dina Rahayu juga berharap ada solusi yang lebih baik yang ditawarkan oleh pemerintah.
Baca Juga:
Jakarta dalam Bahaya, Ini 6 Kota di Dunia yang Akan Tenggelam Sebelum 2050
Menurutnya, pembelajaran daring masih belum efektif diterapkan. Ia mengetahui, sang anak masih banyak yang tidak paham dengan materi pembelajaran di sekolah.
“Apa gitu solusinya, ya, misal dibagi-bagi jam berapa sampai jam berapa, tapi nanti capai, ya, gurunya,” papar Dina yang putrinya berada di SD swasta di Kota Yogyakarta ini.
Ditanya bagaimana dengan proses pembelajaran si anak, Dina mengakui, ada kesulitan saat belajar daring.