WahanaNews-Jogja | Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta melakukan pengecekan kondisi cadangan beras milik pemerintah daerah setempat yang tersimpan di salah satu gudang dan penggilingan beras, UD Barokah, untuk memastikan kualitas beras tetap terjaga dan stok sesuai.
"Kami melakukan monitoring secara periodik untuk memastikan jumlah beras yang tersimpan di gudang sudah sesuai dan kualitasnya terjaga," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Imam Nurwahid di Yogyakarta, Selasa (14/03/23).
Baca Juga:
Serahkan Bantuan Pangan di Gudang Bulog Buntok, Jokowi Pastikan Kontinuitas hingga Desember
Hingga 2022, Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki cadangan beras sebanyak 46 ton dan akan ditambah 18 ton melalui pengadaan pada tahun anggaran 2023.
Pemerintah Kota Yogyakarta bekerja sama dengan PD Tarumartani untuk pengelolaan cadangan beras yang kemudian disimpan di salah satu gudang dan penggilingan beras yang menjadi mitra perusahaan daerah milik Pemerintah DIY itu.
Selama disimpan, beras milik Pemerintah Kota Yogyakarta dapat diputar untuk diperjualbelikan asalkan masih ada sisa stok 25 persen dari total cadangan beras.
Baca Juga:
Bulog Sulawesi Tengah dan Satgas Pangan Tangkap Delapan Pencuri Bantuan Beras di Palu
"Beras adalah komoditas yang tidak bisa disimpan secara terus-menerus dalam waktu lama. Makanya, cadangan beras itu bisa diputar atau diperjualbelikan. Tetapi, saat dibutuhkan juga harus siap,” katanya.
Dari hasil pemantauan, Imam memastikan jumlah cadangan beras yang tersimpan sudah sesuai, sedangkan untuk kualitas beras masih harus menunggu hasil uji laboratorium.
“Kami sempat mengambil sampel untuk diuji di laboratorium guna memastikan kualitas beras terjaga dan tidak ada tambahan bahan pangan berbahaya,” katanya.