Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan memiliki cadangan beras sebanyak 120 ton yang pemenuhannya dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah.
“Pada tahun ini, penambahan cadangan beras akan dilakukan sekitar Mei,” katanya.
Baca Juga:
Serahkan Bantuan Pangan di Gudang Bulog Buntok, Jokowi Pastikan Kontinuitas hingga Desember
Cadangan beras tersebut dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan yang dinilai mendesak, seperti untuk logistik saat terjadi bencana, kekurangan pangan ekstrem, hingga untuk intervensi tambahan pangan dan gizi.
Pengelola UD Barokah Purwandono mengatakan sudah menyimpan cadangan beras milik Pemerintah Kota Yogyakarta selama sekitar tiga tahun. Beras yang disimpan adalah beras kualitas medium.
“Kami tidak hanya menyimpan cadangan beras milik Pemerintah Kota Yogyakarta saja tetapi ada juga cadangan beras milik Pemerintah DIY dan Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul,” katanya.
Baca Juga:
Bulog Sulawesi Tengah dan Satgas Pangan Tangkap Delapan Pencuri Bantuan Beras di Palu
Guna menjaga kualitas beras, maka beras yang tersimpan harus selalu diputar, salah satunya untuk memenuhi kebutuhan pasar hingga memenuhi pesanan jika ada pencairan program bantuan pangan nontunai dari pemerintah.
“Arus masuk dan keluar beras harus cepat supaya komoditas tetap dalam kondisi bagus, tetap ‘fresh’. Maksimal satu pekan di gudang sudah harus keluar untuk didistribusikan,” katanya.
Ia memastikan tetap menyiapkan beras sebanyak 25 persen dari total cadangan beras yang tersimpan apabila ada permintaan mendadak dari pemerintah daerah.