Program konversi kompor induksi tersebut terbuka bagi pelanggan PLN daya 1.300 VA, namun bersifat mandiri.
Pelanggan 1.300 VA bisa melakukan konversi dengan mengikuti program tambah daya yang dikenakan biaya promo sebesar Rp 150 ribu sampai dengan Desember 2022.
Baca Juga:
Belasan Kios UMKM di Pulau Kelapa Siap Dibangun Pemkab Kepulauan Seribu
Tambah daya ini harus dilakukan karena setiap tungku kompor induksi membutuhkan daya 1.000 watt.
” Kami sangat mendukung adanya program konversi ke kompor induksi ini karena sangat aman dan memiliki penyebaran panas yang merata. Sehingga aktivitas memasak lebih cepat dan menghemat waktu. Namun PLN harus benar-benar menjaga keandalan jaringan istrinya dengan baik,” ungkap Kepala Dinas PUP ESDM DIY Anna Rina Herbranti.
Anna mengakui sosialisasi dan uji coba program konversi yang bertujuan agar masyarakat bisa beralih ke kompor induksi harus ditingkatkan supaya dapat berjalan lancar seperti konversi dari kompor minyak tanah ke kompor LPG sebelumnya.
Baca Juga:
Dorong Penetrasi ke Pasar Meksiko, Kemendag Kurasi Produk Mamin UMKM Indonesia untuk Pameran Ritel
Pihaknya juga akan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait kampanye sosialisasi dan uji coba program konversi yang mampu menyasar pelaku UMKM di DIY nantinya.
“Kampanye ini harus dilakukan agar masyarakat dan pelaku UMKM mengetahui adanya peralihan energi, tidak lagi menggunakan kompor yang subsidi melainkan akan digantikan dengan kompor induksi. Khusus konversi kompor induksi yang menyasar UMKM, kriteria lokasi yakni daerah di perkotaan dan memiliki Local Area Network (LAN) yang bagus,” pungkasnya.[zbr]