Pemilik Coffee Shop Simbiosa Muh. Fathur Rahman R mengucapkan terima kasih kepada PLN Peduli dan Rumah BUMN Selayar atas bantuan serta dukungannya terhadap UMKM Pengembangan produk.
Sebelum ada bantuan Pengembangan produk, ia mengaku hanya memperoleh penghasilan sekitar Rp 10 juta-Rp 12 juta dari penjualan kopi sebanyak 5 kilo hingga 6 kilo setiap bulannya.
Baca Juga:
Bupati Untung Tamsil Lakukan Penanaman Bibit Kopi Komoditas Perkebunan Fakfak di Kampung Lusiperi
Namun berkat dukungan tersebut, lanjut Fathur, ia berhasil memperoleh penghasilan dua kali lipat setiap bulan, yakni Rp 16 juta-Rp 21 juta untuk penjualan kopi sebanyak 10-15 kilo.
"Saya Fathur, selaku pemilik Coffee Shop Simbiosa mengucapkan terimakasih kepada PLN Peduli dan Rumah BUMN Selayar atas dukungan pengembangan produk kepada UMKM agar lebih dikenal ke semua masyarakat di Indonesia," ujar Fathur.
Sebagai informasi, Simbiosa telah memproduksi kopi terbaik di tiga lokasi di Sulawesi Selatan, yaitu Toraja, Enrekang, dan Malino. Untuk lebih jelasnya, berikut pemaparan lengkap mengenai ketiga jenis kopi yang diproduksi Simbiosa.
Baca Juga:
Melalui Program PLN Peduli, Penjualan Kopi Citaman Lawang Taji di Banten Meningkat
1. Kopi Toraja Benteng Ambeso, salah satu kopi arabika yang ditanam dengan ketinggian 1.400 Mdpl di daerah benteng ambeso, Tana Toraja. Kopi ini memiliki rasa sedikit manis, beraroma sweet corn, dan rasa brown sugar.
2. Kopi Malino Topidi, kopi yang ditanam dengan ketinggian 1.300 Mdpl di Topidi, Malino. Kopi ini memiliki cita rasa nikmat dengan campuran rasa sweet mandarin orange, brown sugar, dan chocolate.
3. Kopi Enrekang Bemba, salah satu kopi arabika yang ditanam dengan ketinggian 1.530 Mdpl di desa Buntu Randan, Enrekang. Kopi ini memiliki rasa dan aroma buah-buahan tropis. Rasa kopi jenis ini sedikit seperti teh dan memiliki aroma serta rasa hints berry.