WahanaNews-Jogja | Rumah BUMN Selayar mengikutsertakan mitra binaannya, yakni Simbiosa Coffee, dalam ajang Jogja Coffee Week #2, di Jogja Expo Center (JEC) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rumah BUMN Selayar sendiri merupakan program binaan PT PLN (Persero) UIW Sulselrabar.
Baca Juga:
Bupati Untung Tamsil Lakukan Penanaman Bibit Kopi Komoditas Perkebunan Fakfak di Kampung Lusiperi
Kegiatan tersebut mengusung tajuk 'Indonesia Coffee Showcase'. Adapun kegiatan ini bertujuan sebagai wadah pengembangan usaha kopi mulai level pelaku di hulu, UMKM, hingga perusahaan besar sekaligus menjadi ajang perjumpaan antar pelaku usaha dan pasar.
General Manager PLN UIW Sulselrabar Moch. Andy Adchaminoerdin mengungkapkan PLN mendukung para UMKM Mitra Binaannya dalam mengembangkan usaha kecilnya, mulai dari kondisi tradisional, menjadi go modern, go digital, go Online, hingga go global.
"Seluruh Mitra Binaan akan kami dukung terutama dalam peningkatan serta pengembangan usahanya, agar nantinya UMKM menjadi unggul dan mandiri," ujar Andy dalam keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).
Baca Juga:
Melalui Program PLN Peduli, Penjualan Kopi Citaman Lawang Taji di Banten Meningkat
Ajang Jogja Coffee Week #2 diselenggarakan oleh Komunitas Coffee Nusantara selama lima hari mulai 2-6 Agustus 2022.
Kegiatan ini menghadirkan 166 pegiat kopi yang terdiri dari petani, prosesor, roastery, coffee shop, peralatan dan perkakas pendukung, bahan baku, serta aneka produk turunan kopi.
Selain itu, akan ada kontes kopi mulai dari kategori brewers competition, taster competition, dan latte art competition yang akan diikuti oleh 239 peserta. Salah satu peserta yang akan mengikuti latte art competition pada Selasa (6/9) adalah Simbiosa.
Pemilik Coffee Shop Simbiosa Muh. Fathur Rahman R mengucapkan terima kasih kepada PLN Peduli dan Rumah BUMN Selayar atas bantuan serta dukungannya terhadap UMKM Pengembangan produk.
Sebelum ada bantuan Pengembangan produk, ia mengaku hanya memperoleh penghasilan sekitar Rp 10 juta-Rp 12 juta dari penjualan kopi sebanyak 5 kilo hingga 6 kilo setiap bulannya.
Namun berkat dukungan tersebut, lanjut Fathur, ia berhasil memperoleh penghasilan dua kali lipat setiap bulan, yakni Rp 16 juta-Rp 21 juta untuk penjualan kopi sebanyak 10-15 kilo.
"Saya Fathur, selaku pemilik Coffee Shop Simbiosa mengucapkan terimakasih kepada PLN Peduli dan Rumah BUMN Selayar atas dukungan pengembangan produk kepada UMKM agar lebih dikenal ke semua masyarakat di Indonesia," ujar Fathur.
Sebagai informasi, Simbiosa telah memproduksi kopi terbaik di tiga lokasi di Sulawesi Selatan, yaitu Toraja, Enrekang, dan Malino. Untuk lebih jelasnya, berikut pemaparan lengkap mengenai ketiga jenis kopi yang diproduksi Simbiosa.
1. Kopi Toraja Benteng Ambeso, salah satu kopi arabika yang ditanam dengan ketinggian 1.400 Mdpl di daerah benteng ambeso, Tana Toraja. Kopi ini memiliki rasa sedikit manis, beraroma sweet corn, dan rasa brown sugar.
2. Kopi Malino Topidi, kopi yang ditanam dengan ketinggian 1.300 Mdpl di Topidi, Malino. Kopi ini memiliki cita rasa nikmat dengan campuran rasa sweet mandarin orange, brown sugar, dan chocolate.
3. Kopi Enrekang Bemba, salah satu kopi arabika yang ditanam dengan ketinggian 1.530 Mdpl di desa Buntu Randan, Enrekang. Kopi ini memiliki rasa dan aroma buah-buahan tropis. Rasa kopi jenis ini sedikit seperti teh dan memiliki aroma serta rasa hints berry.
Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang promosi yang dapat mendukung petani kopi di daerah Toraja, Enrekang, dan Malino.
Tidak hanya itu, ajang tersebut diharapkan bisa menjadi wadah bagi anggota binaan Rumah BUMN Selayar untuk memperkenalkan produk, kualitas, citra, dan merek sehingga mampu meningkatkan daya saing yang dapat berimbas pada peningkatan kesejahteraan para petani kopi dan sekitarnya.[zbr]