WahanaNews-Jogja | Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta waspadai adanya potensi kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada masa puncak musim hujan setelah adanya peningkatan kasus di beberapa wilayah sekalipun masih terkendali.
“Sejauh ini ada beberapa wilayah yang mengalami kenaikan kasus tetapi semuanya masih terkendali. Kenaikan hanya di ‘spot-spot’ tertentu saja. Dimungkinkan karena curah hujan kembali mengalami kenaikan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah di Yogyakarta, Jumat.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Meskipun peningkatan kasus tidak terjadi merata di seluruh wilayah Kota Yogyakarta, namun Lana tetap meminta seluruh warga di kota tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) saat puncak musim hujan.
“Bagaimanapun juga, Yogyakarta adalah wilayah endemi DBD sehingga ada temuan kasus yang terulang,” katanya.
Ia mengatakan beberapa wilayah dengan kondisi permukiman yang padat penduduk dinilai memiliki potensi yang cukup besar terjadi penularan kasus DBD sehingga dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan tidak ada tempat perkembangbiakan nyamuk.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
“Pembersihan lingkungan secara berkala harus dilakukan guna memastikan tidak ada tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak,” katanya.
Program penyebaran nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia, lanjut Lana memberikan dampak yang baik dalam penurunan kasus DBD di Kota Yogyakarta secara umum.
“Program tersebut menunjukkan efektivitas yang bagus dan cukup signifikan. Dimungkinkan bisa direplikasi di daerah lain untuk pemberantasan DBD,” kata Lana Unwanah .