JOGJA.WAHANANEWS.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundho Kabudayaan) menyelenggarakan Malioboro Culture Vibes pada 1-2 Desember sebagai uji coba pedestrian kawasan Malioboro, sekaligus mewujudkan kawasan ini sebagai ruang publik yang inklusif.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti di Yogyakarta, Senin (1/12/2025), mengatakan Kundho Kabudayaan perlu melakukan uji coba untuk memitigasi potensi permasalahan yang kemudian bisa terjadi pada saat nanti diberlakukannya pedestrian total.
Baca Juga:
Polda Jambi Langsung PTDH Oknum Polisi Pelaku Pembunuh Dosen EY Di Bungo Dan Di Proses Hukum
Malioboro Culture Vibes diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari perfoming Pepadi, perfoming macapat, fashion show, talkshow tokoh wanita inspiratif, ngopi bareng dan pembagian 1.000 cup kopi, senam spesial Korpri dilanjutkan Reresik Malioboro Bersama.
Selanjutnya, masak besar dan pembagian 1.000 porsi sayur lodeh, jathilan, tarian angguk, hingga mlayu bareng.
"Jadi, banyak hal yang mungkin jadi masukan-masukan kami untuk memberlakukannya pedestrian total," kata Yetti Martanti.
Baca Juga:
Ribuan Alumni Meriahkan Janabadra Club Rendezvous 2025 dan Dies Natalis UJB ke-67
Ia mengatakan tujuan Malioboro Culture Vibes selanjutnya adalah menghidupkan Malioboro sebagai ruang publik yang inklusif.
"Ini sebenarnya presentasi dari banyak aktivitas yang sudah berlangsung di Malioboro yang kita hadirkan kembali untuk memperkuat citra Malioboro itu sendiri," katanya.
Yetti Martanti mengakui untuk pelaksanaan pedestrian Malioboro secara total masih membutuhkan dukungan moda transportasi pendukung seperti andong dan becak. Khusus, sarana prasarana andong, dan becak harus ada titik-titik transit yang mungkin untuk pada saat mereka sebelum beraktivitas di Malioboro.
"Kita harus memikirkan bagaimana transportasi publik itu apakah masih kemudian diberlakukan di sini, karena kan itu juga menjadi salah satu cara untuk masyarakat bisa mengakses transportasi untuk bisa memudahkan ke Malioboro," katanya.
Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendoro berharap Malioboro Culture Vibes bisa terus dilakukan supaya ada informasi-informasi yang bisa tersampaikan kepada masyarakat. Malioboro Culture Vibes menjadi bagian dari event-event yang ada di Yogyakarta.
"Adanya kegiatan ini, harapannya ini bisa diwartakan jauh sebelum pada saat penyelenggaraannya, sehingga bisa memancing wisatawan datang ke Yogyakarta," katanya.
Warga Pundong, Kabupaten Bantul, Liya Irawan sangat menyambut gembira Malioboro Culture Vibes. Dirinya bisa merasakan Malioboro tanpa kemacetan.
Ia berharap Malioboro Culture Vibes dilaksanakan pada akhir pekan supaya masyarakat yang menikmati suasana Malioboro lebih banyak lagi.
"Saya benar-benar meluangkan waktu untuk acara Malioboro Culture Vibes ini. Semoga acara ini dilaksanakan secara periodik, sehingga masyarakat dapat menikmati suasana Malioboro tanpa kendaraan," katanya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]