Jogja.WahanaNews.co - Di tengah pembangunan tol Yogyakarta-Solo, terdapat makam tua yang dikeramatkan warga. Akankah makam itu dipindahkan atau ada solusi lainnya?
Makam tersebut berada di Padukuhan Ketingan, Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Makam itu merupakan Makam Kyai Kromo Ijoyo (Mbah Celeng).
Baca Juga:
Kanwil Kemenag DIY Imbau Dai Jaga Kerukunan Menjelang Pilkada Serentak 2024
Melansir detikJogja, ternyata, makam itu berada di tengah perkampungan dan dikelilingi persawahan. Akses menuju makam masih cukup bagus. Sebelum sampai gapura makam ada jalan cor beton sepanjang sekitar 50 meter.
Yogyakarta - Di tengah pembangunan tol Yogyakarta-Solo, terdapat makam tua yang dikeramatkan warga. Akankah makam itu dipindahkan atau ada solusi lainnya?
Makam tersebut berada di Padukuhan Ketingan, Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Makam itu merupakan Makam Kyai Kromo Ijoyo (Mbah Celeng).
detikJogja berkesempatan mengunjungi lokasi makam Kyai Kromo Ijoyo. Ternyata, makam itu berada di tengah perkampungan dan dikelilingi persawahan. Akses menuju makam masih cukup bagus. Sebelum sampai gapura makam ada jalan cor beton sepanjang sekitar 50 meter.
Baca Juga:
Disnakertrans Bantul Dapat Kuota Empat KK untuk Program Transmigrasi 2024
Setiba di makam, pembangunan jalan tol sudah dimulai, yakni di area kanan dan kiri makam. Di sisi barat makam, lahan sudah dibersihkan dan tampak alat-alat berat. Adapun, makam belum tersentuh pembangunan. Hanya ada satu patok kuning yang menandakan sebagai poros jalan tol.
Di dalam kompleks makam, terdapat pagar besi yang mengelilingi satu nisan yang merupakan makam Kyai Kromo Ijoyo. Di sampingnya ada satu makam kecil. Kondisi makam itu tergolong masih terawat.
Lurah Tirtoadi, Mardiharto, mengatakan masih menunggu teknis pemindahan makam karena lokasi makam merupakan tanah kas desa (TKD). Saat ini kelurahan bersama warga masih membahas lokasi pemindahan makam. Termasuk masih berembuk dengan pemrakarsa jalan tol.