Jogja.WahanaNews.co, Bantul - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun 2025 akan memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat dan relawan mengenai pencegahan kebakaran yang disebabkan oleh pembakaran sampah di lingkungan masing-masing.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Bantul Irawan Kurnianto di Bantul, Selasa (7/1/2025), mengatakan penyebab kejadian kebakaran di daerah itu selama 2024 didominasi karena aktivitas membakar sampah dan barang bekas yang kemudian merembet ke daerah sekitar.
Baca Juga:
Pemprov DKI Jakarta Ajak Daerah Penyangga Kelola Sampah Demi Kelestarian Ekosistem Laut
"Karena itu, kalau dari kami salah satunya memperbanyak sosialisasi dan pelatihan kepada warga maupun relawan untuk melakukan pencegahan kebakaran di lingkungan masing-masing," katanya.
Selain itu, kata dia, karena melihat data kejadian kebakaran di Bantul yang masih didominasi karena membakar sampah, tentunya ini menjadi tugas bersama pemangku kepentingan yang menangani permasalahan sampah.
"Bagaimana solusi penanganan dan pengolahan sampah di masyarakat supaya mengurangi risiko kebakaran imbas dari penutupan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Piyungan," katanya.
Baca Juga:
Pemkot Pekalongan Bangun TPST Tahap Pertama Senilai Rp2,8 Miliar
Dia menyebut berdasarkan data jumlah penanganan kebakaran oleh Damkarmat BPBD Bantul sepanjang Januari sampai Desember 2024, sebanyak 336 kejadian, dengan 290 kejadian terjadi di wilayah Bantul dalam wilayah manajemen kebakaran (WMK).
Kemudian, sebanyak 26 kejadian kebakaran di Kabupaten Bantul luar WMK, dan 20 kejadian kebakaran di luar wilayah Kabupaten Bantul yang ditangani Damkarmat BPBD Bantul.
"Jumlah kerugian akibat kebakaran selama 2024, sebesar Rp2,79 miliar untuk kejadian di Bantul dalam WMK, sebesar Rp500 juta untuk kejadian di Bantul luar WMK, dan sebesar Rp290 juta untuk kejadian di luar wilayah Bantul," katanya.