WahanaNews-Jogja | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan pelatihan konversi sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi motor listrik bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pelatihan tersebut dibuka Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) Kementerian ESDM Laode Sulaeman dan dihadiri 17 peserta yang terdiri atas Global Mandira Semesta, Yamaha Depok Panprisa Motor, Politeknik Astra, Katalis, SMK Negeri I Cibinong, dan SMK NEgeri I Cilengsi.
Baca Juga:
Gubernur Kalteng Ajak Pengurus Pemuda Katolik Berkarya dan Bangun Masyarakat Makmur
"Untuk menumbuhkan UMKM atau bengkel yang terkait dengan konversi motor listrik, PPSDM KEBTKE melaksanakan dua kelas. Para peserta dapat menyerap ilmu yang didapatkan dari kegiatan ini agar dapat diimplementasikan di bengkel masing-masing," kata Laode dalam keterangannya di Jakarta.
Pelatihan yang berlangsung 8-15 Agustus 2022 ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mendorong Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Ia mengatakan saat dirinya bertugas di Tsinghua University, Beijing, China, rata-rata masyarakat setempat sudah memakai motor listrik untuk pergi ke kampus.
Baca Juga:
Pemprov Kaltara Dorong Percepatan Implementasi Satu Data Indonesia di Daerah
"Hal inilah yang mendorong kita untuk lebih maju ke depan, jangan ketinggalan terlalu jauh dari negara lainnya," ujar Laode.
Menurut dia, tantangan Indonesia adalah mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang terdidik dan menjadi pioner.
Melalui SDM yang mumpuni, maka sumber daya manusia di Indonesia akan mampu berkelas internasional yang siap bersaing dan mempunyai nilai tawar yang tinggi di pasar tenaga kerja baik lokal maupun internasional.
"Kita dapat menunjukkan SDM yang dimiliki Indonesia adalah sumber daya manusia yang berdaya saing internasional, sehingga bukan sebuah keniscayaan lagi Indonesia akan menjelma menjadi kekuatan dunia," ujar Laode.
Koordinator Substansi Bidang Ketenagalistrikan BBSP KBLBB Slamet menyampaikan pelaksanaan program konversi sepeda motor listrik akan mampu menghemat penggunaan energi fosil atau BBM, meningkatkan penggunaan listrik, dan menurunkan gas rumah kaca.
"Targetnya dapat menghemat BBM 51,78 juta liter/tahun dan meningkatkan penggunaan listrik 51.600 gigawatt (GW) per tahun. Selain itu, juga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca 65,8 juta ton per tahun," katanya.
Selanjutnya, menurut Slamet, manfaat untuk masyarakat adalah mampu menghemat Rp2,78 juta per tahun dan juga mengembangkan industri komponen nasional.
Ke depan, tidak menutup kemungkinan selain motor juga akan ada konversi kendaraan roda empat yang permenhub-nya sedang disiapkan dan akan dilegalkan.[zbr]