WahanaNews-Jogja | Pemerintah Kota Jogja membangun sedikitnya dua proyek fisik dengan menggunakan dana keistimewaan pada 2023 ini.
Keduanya yakni revitalisasi Pasar Sentul dengan anggaran Rp24,8 miliar dan pembangunan Taman Budaya Embung Giwangan atau Taman Pintar 2 yang berlokasi di Umbulharjo senilai Rp19 miliar. Sehingga keduanya mencapai Rp43 miliar.
Baca Juga:
Realisasi Pendapatan Pemkab Solok 2023 Capai 96,54% dari Target Anggaran Daerah
"2023 ini ada sejumlah proyek yang menggunakan danais yakni pembangunan sebagian taman budaya Giwangan dan revitalisasi Pasar Sentul," kata Kepala DPUPKP Kota Jogja Hari Setyo Wacono, Minggu (22/1/2023).
Hari menyebut, pada revitalisasi Pasar Sentul tersebut akan lebih dulu membangun tempat penampungan sementara atau selter bagi pedagang. Selter yang dibangun nantinya berlokasi di Jalan Batikan dengan anggaran senilai Rp2,5 miliar. Setelahnya proses revitalisasi pasar akan dilakukan dengan merombak total bentuk pasar yang sekarang.
Rencananya Pasar Sentul akan dibangun dua lantai dengan bagian atas gedung dilengkapi fasilitas berupa rooftop untuk nantinya menampung pedagang di kawasan Sewandanan. Besar kios dan los pedagang juga diubah sesuai dengan Perda pengelolaan pasar rakyat. Kedua proyek fisik tersebut ditargetkan selesai pada tahun ini.
Baca Juga:
DPRD Dorong Pengkajian Ulang Pada Pemanfaatan Sumber Air Bekas Tambang
"Untuk selter pedagang sekarang masih proses lelang. Target kita baik sebagian pembangunan yang di Embung Giwangan selesai 2023 dan revitalisasi Pasar Sentul juga selesai tahun ini," katanya.
Pengerjaan Taman Pintar 2 nantinya akan difokuskan pada pembangunan sejumlah fasilitas pelengkap seperti panggung terbuka, gedung entrance dan juga area parkir.
Pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan setempat yang membuat detail engineering design (DED) proyek itu dan direncanakan pada tahun ini lokasi itu sudah bisa dioperasionalkan.
"Yang Embung Giwangan kita ikuti DED yang sudah ada saja, secara pasti masih kita diskusikan karena yang susunitu Disbud sehingga sesuai dengan prioritas nanti. Memang harapannya nanti bisa difungsikan awal pada tahun ini," ucapnya.
Menurut Hari, dua proyek fisik itu tergolong cukup besar yang anggarannya menggunakan dana keistimewaan. Sementara untuk proyek fisik yang menggunakan APBD 2023 juga tersebar berupa pembangunan maupun renovasi sejumlah bangunan sekolah atau fasilitas kesehatan di wilayah itu.
"Ada yabg pembangunan baru ada juga yang renovasi. Misalnya SMPN 4 dan SMPN 9, itu dibiayai dengan APBD," katanya.[zbr]