Diberitakan sebelumnya, enam pria gerombolan pelaku pembacokan di Titik Nol Kilometer Jogja ditangkap polisi. Terungkap motif pelaku lantaran tersinggung oleh aksi korban bleyer dan jumping saat naik sepeda motor.
Kapolresta Jogja Kombes Saiful Anwar menjelaskan awalnya korban bersama temannya keluar dari kontrakan untuk berkeliling kota Jogja.
Baca Juga:
Mengenal Kota Yogyakarta dan Keajaiban Warisan Sejarahnya
"Bermula pada Selasa (7/2) kurang lebih jam 04.00 pagi ya. Saat itu korban bersama rekannya keluar dari kontrakan mengendarai motor niatnya hanya jalan-jalan keliling Jogja," kata Saiful saat jumpa pers di kantor Polresta Jogja, Jumat (10/2).
Ketika korban dan rekannya sampai di kawasan Malioboro, korban menggeber-geber atau bleyer motornya dan jumping-jumping. Pelaku G (17) yang berada di lokasi merasa tersinggung dengan kelakuan korban dan temannya.
"Mereka melewati tempat di Malioboro ini mereka memang sempat melakukan bleyer-bleyer motor sambil menjumping-jumpingkan motornya," jelas Syaiful.
Baca Juga:
Warga Sleman Dihajar Massa, Gegera Cabuli Wisatawan Asal Jakarta di Malioboro
"Dengan kegiatan seperti itu ada pelaku (G) yang tersinggung dengan apa yang dilakukan korban dan pengejaran terhadap si korban dan akhirnya terjadilah keributan di Titik Nol," imbuhnya.
Pada kejadian pertama tersebut, pelaku G yang terdesak akhirnya pulang ke rumahnya dan mengambil sebilah besi. Selanjutnya pelaku menghampiri tempat nongkrong teman-temannya dan lanjut mendatangi korban lagi.
"Pelaku pulang mengambil sepotong besi ini, kemudian dia menuju kepada tempat nongkrong teman-temannya, kemudian menceritakan, (lalu) mendatangi korban saat itu masih berada yaitu di Titik Nol Kilometer kemudian terjadilah peristiwa penganiayaan tersebut," ujarnya.