Adapun pemilihan jenis ini, dengan mempertimbangkan kondisi substrat, budaya masyarakat lokal, dan keunggulan jenis tersebut.
Sebab, Rhizopora memiliki perakaran yang lebih rapat dan kuat, sehingga sering kali ditanam untuk tujuan penanggulangan abrasi pada wilayah pesisir.
Baca Juga:
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Direktur Yayasan IKAMAT, Ganis Riyan Efendi mengatakan, program rehabilitasi mangrove melalui penanaman dan penyulaman ini tidak hanya berdampak secara ekologi, namun juga pada sektor ekonomi yang lebih luas.
"Saat ini, pemanfaatan mangrove untuk meningkatkan pendapatan ekonomi sudah jadi tren yang banyak diminati pegiat mangrove. Baik dari pemanfaatan buahnya menjadi olahan jajanan dan batik, hingga mengelola ekowisata," pungkasnya.[zbr]