WahanaNews-Jogja | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir telah meresmikan holding dan subholding PT Perusahaan Listrik Negara Tbk. (Persero) atau PLN. Adanya perubahan struktur ini, menurut Erick akan membuat PLN lebih efektif dan efisien.
"Efektif dan efisien, baik dalam pengelolaan keuangan dan potensi investasi di masa depan," kata dia di kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan pada Rabu, 21 September 2022.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Kini, PLN membawahi empat subholding. Pertama, subholding di bidang energi primer, yaitu PLN Energi Primer Indonesia. Tugas subholding ini antara lain pengadaan batu bara, gas, dan BBM sebagai sumber energi pembangkit listrik.
Selain itu, bertugas memastikan sumber pasokan energi primer yang bersumber dari EBT.
Kedua, subholding di bidang pembangkitan, yakni PLN Indonesia Power. Ketiga, PLN Nusantara Power yang saat dibentuk akan langsung menjadi generation company terbesar di Asia Tenggara dan siap bersaing di kancah global.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Keempat, subholding yang bergerak di pengembangan usaha dan inovasi di luar kelistrikan untuk kebutuhan masa depan, PLN ICON Plus.
Erick menginginkan restrukturisasi PLN harus menjadikan listrik nasional semakin kuat dan luas dalam melayani energi untuk rakyat. Dengan makin besar dan kompleksnya tantangan, disrupsi teknologi, kebutuhan industri hijau, dan gaya hidup masyarakat yang kian berkembang.
"Inilah waktu tepat agar sektor kelistrikan Indonesia berubah dan menyesuaikan diri," ucapnya.
Dengan adanya restrukturisasi ini, Erick mengaku optimistis, PLN memiliki fokus bisnis dan positioning yang jelas. Hal itu, kata dia, menjawab keinginan Presiden Jokowi agar sektor energi Indonesia lebih cepat menjalankan transisi energi demi melayani dan memberi kemudahan bagi rakyat.[zbr]