"Petugas call center mengatakan bahwa kasus saya ini adalah transaksi tidak lumrah atau tidak wajar nama laporannya," timpal Marsen.
Dua hari sebelumnya, Marsen melakukan transaksi berupa transfer sebesar Rp 92 ribu untuk membeli buku secara online. Setelah itu, pada hari Rabu dia tidak melakukan transaksi apapun, dan baru hari Kamis ia baru mengetahui saldonya hilang.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
"Hari Selasa transfer Rp 92 ribu untuk beli buku, Rabu kosong ga ke ATM, dan Kamis ambil duit tiba-tiba enggak ada. Atas saran rekan-rekan, rencananya akan melapor ke Polda DIY bagian cyber crime kalau enggak besok ya nanti," kata dia.
Selain akan melaporkan ke Polda DIY, dirinya sudah melaporkan kejadian ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hingga sekarang, laporannya baru masuk tahap kedua yaitu ditangani bank yang bersangkutan. Marsen mengatakan bahwa dirinya termasuk orang yang konvensional dalam menggunakan pelayanan bank. Dia tidak menggunakan pelayanan berupa M Banking, atau Internet Banking.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
"Baru pertama kali ini (saldo hilang) karena saya tidak punya Mobile Banking, terkait perbankan ya konvensional kalau mau transfer di ATM," kata dia.
Hingga sekarang, ia tidak mengetahui jenis kejahatan apa yang ia alami karena saat melaporkan ke CS BRI belum mendapatkan keterangan yang jelas. "Saya tidak dapat keterangan apapun saya enggak dapat kepastian ini kejahatan apa namanya," ujar dia.[non]