WahanaNews-Jogja | Sebagai kerajaan, Keraton Jogja miliki armada prajuritnya sendiri. Dilansir dari website resmi keraton Jogja, prajurit ini dibubarkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dikarenakan tekanan Jepang.
Pada tahun 1970-an, atas prakarsa BRM Herjuna Darpita (Sri Sultan Hamengku Buwono X) bentuk kembali prajurit tersebut.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Saat ini, Keraton memiliki 10 kelompok pasukan yang disebut sebagai bregada. Jumlah total prajurit sekitar 600 orang dengan pemimpin tertinggi Manggalayudha atau Kommandhan/Kumendham.
Sebutan lengkapnya adalah Kommandhan Wadana Hageng Prajurit. Manggalayudha bertugas mengawasi dan bertanggung jawab penuh atas keseluruhan pasukan.
Saat ini, Manggalayudha atau Komandan Tertinggi Prajurit dijabat oleh adik Sri Sultan Hamengku Buwono X, GBPH Yudhaningrat yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Satpol PP DIY.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Berikut ini ini kesepuluh bregada atau kelompok pasukan yang masih tetap eksis dan setiap upacara atau Grebeg, hajatan dalem Keraton terlibat.
1. Bregada Bugis
Bregada Bugis awalnya berasal dari Bugis, Sulawesi. Namun prajurit yang ada kini sudah tidak lagi terdiri dari orang-orang Bugis. Setiap Grebeg bertugas mengawal gunungan ke Kepatihan.