Jogja.WahanaNews.co, DIY - Musim libur Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) kerap dimanfaatkan banyak orang untuk liburan ke daerah lain, termasuk Yogyakarta. Diprediksi 1,2 juta wisatawan akan berkunjung ke sana, salah satunya mendatangi pantai selatan.
Kepala Pelaksana BPBD DI Yogyakarta Noviar Rahmad mengimbau wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaannya selama beraktivitas di pantai. Mereka juga diminta untuk tidak berenang di area berbahaya sebab lokasi tersebut berpotensi terdapat gelombang tinggi yang lebih besar.
Baca Juga:
Curah Hujan Tinggi, di Rorotan Banjir Capai 100 Cm, Lebih 200 Warga Diungsikan Pakai Peti Kemas
"Selalu taati petugas yang sudah kami tempatkan di sepanjang pantai selatan karena memang pantai selatan ini berbeda dengan pantai utara. Ada potensi gelombang yang tinggi dan adanya arus bawah akibat dari adanya palung-palung di wilayah tersebut," kata Noviar, Jumat (15/12/23).
Titik utama perhatian BPBD adaah wilayah Pantai Parangtritis. Itu karena destinasi wisata itu terbilang paling ramai pengunjung setiap musim liburan tiba. Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Posko siaga darurat juga sudah didirikan di sejumlah pantai di Yogyakarta.
"Kami sudah membuat 17 posko yang sudah ditempatkan di setiap pantai. Ada 33 pantai yang kami tempatkan personel di sana dan mereka akan melakukan mitigasi kepada wisatawan yang berkunjung," sambung dia.
Baca Juga:
Pemkab Batang Kerja Sama dengan ORARI Perkuat Jaringan Komunikasi Penanganan Bencana
Pihaknya juga mengantisipasi bencana hidrometrologi yang akan terjadi karena curah hujan diperkirakan meningkat di daerah itu. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan 36 barak pengungsian guna mengantisipasi terjadinya erupsi Gunung Merapi. Barak-barak itu akan difungsikan untuk menampung warga yang berada di daerah zona berbahaya apabila Merapi mengalami erupsi yang lebih besar.
"Situasi Gunung Merapi dua hari terakhir memang terjadi erupsi dan saat ini statusnya siaga di level tiga. Kami dari BPBD DIY dan BPBD Kabupaten Sleman sudah menyiapkan 36 barak pengungsian," kata Noviar.
[Redaktur: Amanda Zubehor]