JOGJA.WAHANANEWS.CO, Bantul - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan seluruh tempat pengelolaan sampah di kabupaten/kota selesai pada Juni 2025. Permasalahan sisa sampah sebanyak 35 ton yang tidak terkelola di Kota Yogyakarta akan didistribusikan ke Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran, Pleret, Bantul mulai awal Maret.
"Hampir dua bulan ini lonjakan volume sampah pasti ada, mulai Desember, Libur Nataru dan libur panjang Januari," ujar Kepala Balai Pengelolaan Sampah DLHK DIJ Aris Prasena saat dikonfirmasi, Jumat (31/1/2025).
Baca Juga:
Bupati Bantul Tekankan Pentingnya Kader Posyandu dalam Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Lonjakan yang paling terlihat yakni di Kota Jogja, karena merupakan daerah dengan padat wisatawan. Lonjakan tersebut telah diantisipasi dengan mengondisikan depo-depo sebelum libur panjang Isra Mikraj dan Imlek. Pengondisian depo tersebut dilakukan satu minggu sebelumnya.
"Nataru kemarin juga gitu, kami bantu mengondisikan sebelum Nataru, realitanya lebih terkondisikan tidak ada yang meluber di depo," tuturnya.
Secara perhitungan, lanjutnya, volume produksi dengan pengelolaan sampah di Kota Jogja masih terdapat sisa yakni sekitar 35 ton per hari.
Baca Juga:
Bupati Bantul: Kementerian PUPR Larang Penambangan Pasir di Sungai Progo Srandakan
Artinya 35 ton tersebut masih belum bisa dikelola di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) milik Kota Jogja. Maka dari itu hingga saat ini sisa sampah tersebut didistribusikan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan karena masuk dalam keadaan darurat.
"Tidak tiap hari lho ya, dalam kondisi tertentu sekitar dua atau tiga kali seminggu," tegasnya.
Langkah tersebut akan terus dilakukan sesuai target hingga sebelum bulan Ramadhan. Hal itu sembari menunggu operasional di ITF Bawuran yang ditargetkan bisa mulai beroperasi awal Maret.