"Gap (sisa) sampah (35 ton) itu harapnnya bisa tertampung di Bawuran sebagai bentuk kerjasama Kota Jogja dan BUMD Bantul," jelasnya.
Ia mengatakan apabila ITF Bawuran sudah mulai beroperasi sesuai dengan skenario yakni di bulan Maret, maka dipastikan sudah tidak ada lagi evakuasi sampah ke TPA Piyungan. Target penataan di TPA Piyungan dilakukan pada bulan Juni.
Baca Juga:
Bupati Bantul Tekankan Pentingnya Kader Posyandu dalam Peningkatan Kesehatan Masyarakat
"Akhir Februari sekitar tanggal 15-20 (ITF Bawuran) itu sudah uji komisioning, harapannya 1 Maret sudah operasional," jelasnya.
ITF Bawuran memberikan slot kuota sampah kepada Kota Jogja sebesar 40 ton. Menurutnya kuota tersebut sudah bisa mengatasi sampah sisa sebesar 35 ton. Rencananya di ITF Bawuran dapat mengolah sampah 49 ton perhari.
"Bisa lebih hampir mencapai 70 ton ketika tahap pengembangan," tegasnya.
Baca Juga:
Bupati Bantul: Kementerian PUPR Larang Penambangan Pasir di Sungai Progo Srandakan
ITF Bawuran difungsikan untuk menerima sampah dari Kabupaten Bantul dan Kota Jogja. Kemudian untuk Kabupaten Sleman pengolahan sampah dinilai bisa selesai dengan tiga TPS3R di Minggir dan Tamanmartani.
"Tambahan satu di Donokerto, Turi yang fisiknya sudah selesai, awal tahun ini mesin direalisasikan dari Danais. Jadi sebelum Juni sudah bisa beroperasi semua harapannya," bebernya.
Dengan progres tempat pengolahan sampah di setiap Kabupaten/kota di DIY tersebut dirinya optimistis pada Bulan Juni permasalahn sampah dapat tertangani. Pembangunan Bawuran sudah 80 persen lebih.