Melaui PLN Mobile perusahaannya membangun ekosistem pelayanan terintegrasi yang menyambungkan pelanggan, petugas di lapangan, dan kantor pusat PLN. Sehingga proses pelayanan listrik di PLN menjadi cepat dan prosesnya termonitor secara real time.
“Dalam transformasi ini ada program digitalisasi. Ini adalah perubahan cara pikir, cara kerja, dan proses bisnis. Manajemen pelayanan yang tadinya berbelit, sulit, dan panjang kita rombak dengan membangun platform digital sehingga prosesnya menjadi lebih singkat, cepat mudah,” ujar Darmawan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Ia melanjutkan bahwa transformasi bisnis, PLN berpegang 4 aspirasi penting, yakni Green, Lean, Innovative, dan Customer Focus.
Di mana masing-masing adalah upaya PLN untuk beralih dari energi fosil ke energi terbarukan (EBT), efisiensi biaya produksi, mendorong pertumbuhan bisnis model yang inovatif, yang tujuan akhirnya memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan.
Hasilnya, di tahun 2021 PLN mampu mencatatkan laporan keuangan terbaik dalam sejarah PLN.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Di sini kami membangun struktur roadmap nya seperti apa dan itu kami jaga terus. Sehingga kami bisa melakukan penghematan dan membukukan keuangan yang baik," ujar Darmawan.
Ia merinci untuk Lean, PLN mampu mengurangi cost sebesar Rp 23,87 Triliun. Sedangkan dampak dari Innovative perusahaan mendapatkan revenue sebesar Rp 23,69 Triliun.
Pada sisi Green PLN melakukan implementasi co-firing pada 32 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan penambahan kapasitas pembangkit EBT mencapai 718,3 Megawatt, serta Customer Focus dengan mengurangi response time atas keluhan pelanggan dari 56,1 menit menjadi 23,75 menit dan saat ini ada pengunduh aplikasi PLN Mobile mencapai 26,4 juta dengan rating 4,8.