Walau begitu, ia mengakui, karena ada ketidakpuasan pada pelayanan restoran, sempat ada beberapa driver ojol yang menendang kursi, atau mengeluarkan makian yang tidak pantas. Tapi, restoran pun bisa memahami hal itu.
"Yang jelas, tidak sampai ada kekerasan fisik dalam insiden itu, hanya masalah ringan saja sebenarnya. Tapi, karena di sosial media muncul, makanya heboh," cetusnya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Untuk proses pembenahan, pengelola restoran sepakat, untuk melakukan penutupan sementara waktu. Surahman menegaskan, langkah tersebut sudah melalui pembahasan oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika).
"Jangan sampai kita frontal menutup, karena kesalahanya, atau insidennya hanya kecil saja. Salahnya kan manajemen, atau pelayanan saat operasional," ujarnya.[non]