Jogja.WahanaNews.co, Yogyakarta - Akademisi dan teknokrat berpengalaman dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Arnanto Nurprabowo menilai bahwa sektor UMKM di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki peran yang sangat signifikan dalam perputaran ekonomi di daerah.
"UMKM tidak hanya menjadi garda terdepan pembangunan ekonomi di tingkat lokal, tetapi dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," kata kader senior Partai Golkar DIY yang akrab disapa Mas Arnanto dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis (28/12/23).
Baca Juga:
OJK Lampung Catat Penyaluran Kredit UMKM Kuartal III-2024 Meningkat 14,42%
Oleh karena itu, Arnanto yang memiliki orientasi serta visi pada pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi, terlebih pengembangan UMKM di DIY ini bertekad wujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di provinsi DIY.
Terlebih salah satu pengalamannya sebagai tenaga ahli Bidang Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Perikanan dan Kelautan dan Pangan Komisi IV DPR RI yang terus menyuarakan program yang layak untuk peningkatan ekonomi pelaku UMKM.
Kegigihan Mas Arnanto tampak dalam berbagai kegiatan seminar, maupun pendampingan langsung untuk pelaku UMKM DIY, seperti beberapa waktu lalu yang hadir pada agenda Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti para pelaku UMKM dari Yogyakarta, Bantul, serta Sleman.
Baca Juga:
Erick Thohir Dorong Pengembangan UMKM, Anak-Cucu BUMN Dilarang Ikut Tender di Bawah Rp 15 M!
"Dalam kurun waktu satu sampai dua tahun pelaku UMKM di Yogyakarta harus semakin bertambah, dan jika perlu kegiatan FGD lebih di tingkatkan lagi," katanya.
"Selain itu, bagi pelaku UMKM ke depannya agar diberikan kemudahan dalam perizinan, dan bisa menjadi penyambung lidah kepada pelaku UMKM yang lain, karena dengan legalitas usaha kita akan maju dan siap bersaing dengan produk lain," katanya.
Saat ini, dirinya juga tengah berkoordinasi dengan relawan dan tim pemenangan untuk turun ke masyarakat, khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) DIY yang meliputi empat kabupaten dan satu kota, sekaligus untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.