Jogja.WahanaNews.co, Gunungkidul - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak menemukan adanya tempat pemungutan suara yang berpotensi untuk dilakukan pemungutan ulang karena tidak ada keberatan dari saksi maupun masyarakat.
Ketua Bawaslu Gunungkidul Andang Nugraha di Gunungkidul, Kamis (15/2/2024), mengatakan sejauh ini tidak ada tempat pemungutan suara yang bermasalah.
Baca Juga:
BPBD Gunungkidul Distribusikan Air Bersih ke Wilayah Terdampak Kekeringan
"Kami tidak menerima keberatan dari peserta pemilu berkenaan dengan pelaksanaan pencoblosan. Begitu juga masyarakat tidak ada yang keberatan dan protes," kata Andang.
Ia mengatakan temuan-temuan Bawaslu di lapangan, yakni banyak tempat pemungutan suara (TPS) yang kelebihan surat suara dan kekurangan surat suara. Sehingga KPPS harus memindah dan mencari surat suara, akibatnya mengganggu proses pencoblosan.
Kecamatan yang banyak terjadi kekurangan surat suara, yakni Patuk, Semin, dan Tepus.
Baca Juga:
Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul Kampanyekan Gemar Makan Ikan untuk Anak
"Namun demikian, pelaksanaan pencoblosan di Gunungkidul berjalan lancar dan surat suara terpenuhi dengan baik," katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Gunungkidul Asih Nuryanti mengakui puluhan TPS kekurangan surat suara. Dia menduga petugas sortir KPU salah hitung, padahal pengawasan sudah dilakukan dengan maksimal.
"TPS yang surat suaranya kurang semua dapat terlayani, hal itu dilakukan dengan pergeseran surat suara sekitarnya, ataupun TPS lain yang justru mengalami kelebihan," kata Asih.
Ia mengatakan pelaksanaan Pemilu kemarin berjalan dengan lancar, meski ada beberapa kendala di lapangan. Dari laporan yang masuk ke pihaknya, kendala dialami salah satu TPS, yakni TPS 1 Pilangrejo, Kapanewon Nglipar ada sekitar 14 orang warga DKI Jakarta yang sedang takziah sedikit memaksa ingin ikut mencoblos.
Namun sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang ada, mereka tetap tidak diperbolehkan. Sebenarnya bisa mengurus pindah TPS tetapi dilakukan maksimal H-7.
"Karena memang mereka tidak berhak, haknya TPS DPT sesuai regulasi," kata Asih.
Selain itu, ada laporan lima orang petugas KPPS sakit saat bertugas, diantaranya di Paliyan dua orang, Nglipar dua orang, dan Semin satu orang. Namun mereka langsung ditangani petugas medis, dan sudah diperbolehkan pulang.
"Semuanya sudah pulang ke rumah masing-masing," kata Asih.
Asih mengatakan, kendala yang sempat sedikit mengganggu yakni listrik padam di beberapa kapanewon. Namun dengan kesigapan petugas PLN langsung bisa diatasi.
"Ada yang sempat listrik padam seperti di Semin, Girisubo, Gedangsari, dan Semanu. Namun bisa langsung diatasi tidak lama," kata dia.
[Redaktur: Amanda Zubehor]