Jogja.WahanaNews.co, DIY - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan selama status siaga darurat bencana hidrometeorologi di provinsi ini.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad di Yogyakarta, Selasa (16/01/24), mengatakan status siaga darurat bencana hidrometeorologi telah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY Nomor 422/KEP/2023 sejak 20 Desember 2023 sampai 29 Februari 2024.
Baca Juga:
Pemkab Rejang Lebong Kirim Bantuan Alat Berat Atasi Longsor di Lebong
"Status siaga darurat ini bukan hanya untuk petugas saja tetapi masyarakat juga harus siaga melakukan pencegahan," kata Noviar.
Ia mengatakan bentuk pencegahan bencana yang dapat dilakukan masyarakat antara lain dengan memangkas dahan atau ranting pohon yang lapuk di lingkungan masing-masing.
"Yang sekiranya berpotensi roboh saat ada angin kencang supaya segera dipotong," kata dia.
Baca Juga:
Dinas PUPR Kota Tangerang Pastikan 12 Embung Berfungsi Sebagai Pengendali Banjir
Selama status siaga darurat tersebut, menurut Noviar, sejumlah dampak bencana yang perlu diantisipasi adalah tanah longsor dan pohon tumbang.
"Dua bencana itu yang paling diantisipasi. Kalau bencana banjir sepertinya petanya tidak di seluruh wilayah, tetapi kalau tanah longsor dan pohon tumbang bisa jadi di seluruh wilayah," kata dia.
Pembiayaan penanganan bencana selama periode siaga darurat, menurut dia, masih bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dimiliki masing-masing kabupaten/kota.
"Saat ini kan statusnya masih siaga belum tanggap darurat," kata dia.
Menurut Noviar, tidak ada pendirian posko khusus selama status siaga darurat bencana tersebut kecuali mengoptimalkan peran Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) di masing-masing BPBD lima kabupaten/kota.
Pusdalops BPBD kabupaten/kota secara intensif memantau informasi cuaca di DIY yang di-update BMKG setiap dua jam sekali setiap hari.
"Tidak ada posko karena sudah ada Pusdalpos di BPBD kabupaten/kota yang secara otomatis berfungsi sebagai posko," ujar dia.
Selain meningkatkan peran Pusdalpos, BPBD DIY juga menyiagakan seluruh relawan yang tersebar di 332 kelurahan atau desa tangguh bencana di lima kabupaten/kota di DIY.
"Ketika ada kejadian bencana di satu wilayah maka yang akan langsung melakukan penanganan adalah relawan di kelurahan tangguh bencana setelah itu baru dibantu kabupaten dan provinsi," kata dia.
[Redaktur: Amanda Zubehor]