WahanaNews-Jogja | Duka menyelimuti keluarga besar TNI Angkatan Udara.
Pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle milik TNI Angkatan Udara mengalami kecelakaan saat melaksanakan latihan terbang malam pada Senin (18/7/2022).
Baca Juga:
Bulog Bantu Alsintan untuk Tingkatkan Produktivitas Petani Tebu di Blora
Pesawat tempur yang dipiloti oleh Lettu Pnb Allan Safitra Indera W tersebut jatuh di kawasan hutan di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah.
Kecelakaan yang menimpa pesawat tempur T-50i Golden Eagle di Blora ini menambah panjang daftar kecelakaan pesawat tempur produksi Korea Selatan-AS tersebut.
Setidaknya sudah tiga kali insiden yang menimpa pesawat tempur T-50i Golden Eagle sejak 2015 silam, termasuk yang terbaru di Blora ini.
Baca Juga:
Relawan Klaim Kemenangan Arief Rohman-Sri Setyorini Bakal Diatas 60 Persen
Sebelumnya, tepatnya pada 20 Desember 2015 silam, pesawat tempur T-50i Golden Eagle mengalami insiden saat melaksanakan pameran dirgantara di Yogyakarta.
Pesawat bernomor ekor TT-5007 yang dipiloti oleh Letkol Marda Sarjono dengan back seater Kapten Dwi Cahyadi tersebut terjatuh ke area persawahan setelah melakukan manuver di langit Lanud Adisucipto.
Letkol Marda Sarjono dengan back seater Kapten Dwi Cahyadi gugur dalam insiden ini.
Lima tahun berselang, insiden kembali menimpa pesawat tempur T-50i.
Tepatnya pada 10 Agustus 2020.
Saat itu pesawat dengan nomor ekor TT-5006 tergelincir saat latihan dan keluar dari landasan.
Pesawat tersebut dipiloti Letkol Luluk dan Lettu Pnb Muhammad Zacky.
Luluk berperan sebagai instruktur dan Zacky merupakan siswa pilot TNI AU.
Luluk mengalami luka dan harus menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Luluk kemudian meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada 2 September 2020.
Kronologi Kecelakaan T-50i Golden Eagle di Blora
Pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle milik TNI Angkatan Udara hilang kontak sebelum akhirnya jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) malam.
Pesawat dengan nomor ekor TT-5009 itu sebelumnya lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, sekitar pukul 18.24 WIB.
Sekitar satu jam setelah lepas landas, sang pilot Lettu Pnb Allan Safitra Indera W sempat jalin kontak dengan flight director sebelum akhirnya hilang kontak sekitar pukul 19.24 WIB.
“Setelah itu posisi pesawat tidak dapat dikontak,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, aparat kewilayahan dan masyarakat mengonfirmasi adanya serpihan logam yang diduga berkaitan dengan jatuhnya pesawat Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi tersebut.
Bahkan, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0721/ Blora Letnan Kolonel Infanteri Andy Soelistyo Kurniawan Putro memastikan, ada korban gugur dalam peristiwa terjatuhnya pesawat tempur milik TNI AU.
Kendati demikian, petugas belum dapat memastikan siapa jenazah yang dimaksud.
"Saya melihat secara langsung di lapangan, memang kondisi jenazah, mungkin karena kondisi pesawat meledak sehingga tidak bisa mengidentifikasi secara lengkap,” ucap Andy, saat ditemui wartawan di Balai Desa Nginggil, Selasa (19/7/2022) dini hari.
“Tapi, beberapa bagian sudah bisa kami amankan, untuk kami jadikan satu di kantong jenazah," kata dia.[zbr]