JOGJA.WAHANANEWS.CO, Gunungkidul - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggencarkan vaksinasi dan edukasi pencegahan antraks kepada peternak setelah ditemukannya kasus antraks di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Wibawanti Wulandari di Gunungkidul, Rabu (15/4/2025), mengatakan DPKH Gunungkidul bergerak cepat melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit yang berbahaya bagi hewan maupun manusia tersebut.
Baca Juga:
Libur Lebaran 2025, Gunungkidul Catat 41.379 Wisatawan Kunjungi Berbagai Destinasi
"Salah satu langkah yang diambil adalah pelaksanaan vaksinasi antraks pada April ini. Tindakan cepat dilakukan setelah adanya informasi mengenai temuan kasus antraks," kata Wibawanti.
Ia mengatakan DPKH Gunungkidul juga langsung melakukan survei dan pengambilan sampel, yang kemudian diuji dan menunjukkan hasil positif.
“Setelah hasil pengujian keluar, kami segera melakukan penyiraman formalin terhadap kandang milik peternak serta lokasi yang diduga menjadi tempat penyembelihan hewan terinfeksi,” kata Wibawanti.
Baca Juga:
Gerakan Pangan Murah Gunungkidul Jual 21 Produk Petani Lokal Jelang Idul Fitri
Sebagai bagian dari respons cepat, kata dia, DPKH Gunungkidul juga telah memberikan antibiotik kepada ternak di dua titik, yakni di Kapanewon Girisubo dan Kapanewon Rongkop. Total sebanyak 248 ekor kambing dan 130 ekor sapi telah mendapatkan penanganan.
Selain itu, DPKH telah melaksanakan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) secara serentak di seluruh kalurahan di Rongkop, Girisubo, serta wilayahwilayah yang pernah terpapar antraks sebelumnya.
"Kami mengimbau masyarakat agar tidak panik, karena situasi yang tidak terkendali dapat mempengaruhi stabilitas harga ternak di pasaran," katanya.