WahanaNews-Jogja | Kasus pencurian dengan sasaran mesin traktor masih terus terjadi di Kulon Progo.
Kali ini menimpa Kelompok Tani Paguyuban Pertani Pemakai Air (P3A) Sedyo Makmur, Kelurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo, Kulonprogo.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Para perani merugi satu unit mesin traktor seharga puluhan juta rupiah.
Kasi Humas Polres Kulonprogo Iptu I Nengah Jeffry mengatakan, kasus pencurian mesin traktor tersebut terjadi pada Selasa (5/4) lalu sekitar pukul 05.00.
Lokasi kejadian perkaranya berada di area bulak persawahan Padukuhan Kidulan Kalurahan, Salamrejo Kapanewon Sentolo.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Jeffry menjelaskan, aksi main ambil mesin traktor itu bermula ketika Rejo,50 ditugaskan untuk menjaga traktor milik Kelompok Tani P3A Sedyo Makmur pada Selasa (5/4) sekira pukul 03.00.
Namun karena merasa butuh istirahat, Rejo kemudian meninggalkan traktor tersebut di bulak sawah dan pulang ke rumahnya yang tak jauh dari bulak sawah.
Namun sekitar pukul 05.30 saat hendak menggunakan kembali traktornya untuk membajak sawah, mesin penggerak traktor yang sebelumnya terpasang di traktor QUICK tipe G3000ZEVA itu sudah raib.
Mengetahui hal tersebut, ia melapor kepada ketua kelompok tani P3A Sedyo Makmur dan dilanjutkan laporan ke Polsek Sentolo.
“Untuk saat ini kami tengah lakukan penyelidikan untuk mengetahui keberadaan pelaku,” ujar Jeffry dalam keterangannya, Rabu (6/4).
Dari hasil penyidikan polisi, Jeffry mengungkapkan bahwa kelompok tani tersebut merugi sampai Rp 16 juta lantaran mesin diesel Kubota yang berfungsi sebagai penggerak traktor hilang digondol pencuri.
Kegiatan bertani pun menjadi terganggu karena merupakan traktor tersebut merupakan alat penting bagi kelompok tani P3A Sedyo Makmur.
Atas kejadian tersebut, Jeffry mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berharap jangan meninggalkan barang berharga tanpa pengawasan. Sebab banyak kasus pencurian terjadi karena memanfaatkan kelengahan pemilik barang.
“Kami imbau masyarakat semakin waspada agar kejadian serupa tidak kembali terulang,” terangnya. [non]