WahanaNews-Jogja | Seorang mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berinisial EHL (25) tewas ditikam dalam penyerangan di depan minimarket, Kota Jogja.
Berikut kronologi terkait peristiwa yang menggegerkan sepekan terakhir itu.
Baca Juga:
Bertemu Mendagin Timor-Leste, Mendag Bahas Peningkatan Kerja Sama Teknis Bidang Perdagangan
Korban Ditusuk dalam Penyerangan Segerombolan Orang
Peristiwa ini terjadi di depan minimarket yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto, Tegalrejo, Kota Jogja pada Rabu (31/8) malam.
Kasi Humas Polresta Jogja AKP Timbul Sasana Raharja mengungkap peristiwa terjadi Rabu (31/8) sekitar pukul 23.45 WIB.
Baca Juga:
Ini Peran PKN STAN dan Indonesian AID dalam Reformasi Sektor Keuangan Republik Demokratik Timor-Leste
Awalnya korban bersama tujuh orang temannya nongkrong di lokasi kejadian sejak pukul 20.00 WIB. Hingga kemudian datang dua orang naik mobil dan langsung mendatangi korban.
Selanjutnya, dua orang tersebut menghubungi seseorang hingga tiga orang lainnya datang menyusul ke lokasi kejadian. Sekitar beberapa saat berbincang dengan korban, lima orang itu meninggalkan lokasi.
"Di CCTV sekitar pukul 23.47 WIB, datang rombongan yang menggunakan motor jenis matic, tanpa basa-basi langsung menyerang korban dan teman-temannya menggunakan parang," jelas Timbul dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9).
Korban merupakan WN Timor Leste
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD, Gatot Sugiharto, mengungkap korban bernama lengkap Edilson Henrique Lopes, mahasiswa Fakultas Hukum UAD Jogja.
"Yang bersangkutan mahasiswa angkatan 2017 asal Timor Leste," ujarnya, Jumat (2/9).
Setelah itu, pihaknya memberikan bantuan administratif untuk memenuhi persyaratan terkait pemulangan jenazah Edilson ke Timor Leste.
Saksi Mata Ungkap Suasana Mencekam Saat Penyerangan
Salah seorang saksi mata, Budi, mengungkapkan kejadian penganiayaan berujung penusukan itu berlangsung sangat cepat, sekitar 10 menit.
"Kejadian berlangsung cepat. Tidak sampai 10 menitan. Sekitar pukul 23.45 WIB," kata Budi saat diwawancarai wartawan, Kamis (1/9).
Ia mengungkap pelaku mengenakan masker hitam dan helm. Pelaku ternyata juga sempat bertanya ke Budi.
"Kamu orang mana?' Tanya dua kali. Tidak berbuat apa-apa dia. Terus pergi ke Indomaret lagi," ungkap Budi.
Saat keributan, Budi mengatakan, arus lalu lintas di Jalan HOS Cokroaminoto sedang ramai. Dia hanya melihat ada yang membawa senjata tajam.
Dirinya baru tahu ada penyerangan setelah ada beberapa orang yang lari dikejar. Dirinya lalu melihat ada orang yang membawa parang sempat akan masuk minimarket.
"Tertutup spanduk. Karena lihat ada yang mau datang. Setelah itu deg-degan langsung saya tutup," ujarnya.
Pemkot Jogja: Disayangkan Kaum Terpelajar Terlibat Kekerasan
Pejabat Wali Kota Jogja, Sumadi, menyayangkan kekerasan memakan korban jiwa kembali terulang. Apalagi, kata Sumadi, Kota Jogja adalah Kota Pelajar.
"Ini yang menjadi perhatian kami bersama Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah). Sangat disayangkan kaum terpelajar terlibat kekerasan," jelasnya saat dihubungi wartawan, Jumat (2/9).
Namun Pemkot Jogja memilih menanti proses hukum kepolisian.
"Makanya saat ini kami masih menanti kepastian dari kepolisian," imbuh Sumadi.[zbr]