Pekerja di Sentra IKM Batik Lendah sebanyak 407 orang dari 98 unit IKM kerajinan batik dengan kapasitas produksi rata-rata 176.892 potong kain per tahun.
Hal ini berbanding lurus dengan nilai investasi yang dapat, tercatat Rp5,19 miliar pada akhir 2023 yang lalu. Artinya hal ini perlu upaya campur tangan pemerintah daerah agar industri batik ini dapat tumbuh dan berkembang lebih baik lagi.
Baca Juga:
40 Anggota DPRD Kulon Progo Ikuti Orientasi untuk Memperkuat Pemahaman Fungsi
Selain diperlukan pengembangan dalam hal teknis produksi juga diperlukan pengembangan pengetahuan bagi pelaku (SDM) dalam bidang manajemen keuangan, agar IKM di Sentra Batik Lendah secara mandiri mengelola keuangan, terhindar dari kerugian akibat salah kelola keuangan dan mampu melakukan ekspansi usaha bersumber dari pendapatan yang dikelola saat ini.
Kondisi saat ini “demand” produk batik cukup tinggi dan mampu diimbangi dengan “supply” yang cukup.
Dengan kapasitas produksi yang saat ini sudah cukup tinggi ke depan masih dapat ditingkatkan agar mampu memaksimalkan kapasitas produksi sentra.
Baca Juga:
Warga Kulon Progo Dihebohkan Percobaan Bunuh Diri Wanita di Jalur Kereta Api
"Hal ini perlu didukung dengan peralatan produksi yang memadai untuk mempercepat proses produksi yang dilakukan perajin," katanya.
Ade mengatakan sarana dan prasarana produksi yang ada saat ini yang masih diperlukan pembaruan-pembaruan, selain itu juga diperlukan alat pengolah limbah agar limbah yang dihasilkan saat ini tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan di masa mendatang.
"Saat ini diperlukan pula tambahan pemahaman dan pengetahuan IKM mengenai pengelolaan limbah batik secara sederhana maupun dengan alat pengolah limbah yang saat ini baru digunakan di beberapa IKM batik," katanya.