WahanaNews-Jogja | Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menganjurkan panitia pemotongan hewan kurban atau masyarakat memakai besek atau anyaman kulit bambu sebagai wadah daging potongan hewan kurban Idul Adha 1444 Hijriah.
"Sebagai antisipasi adanya sampah, dan dari sisi kesehatan juga kami menganjurkan wadah daging hewan kurban memakai besek, pakai sarangan bambu, maupun daun daunan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Rabu (28/06/23).
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan 1.193 Hewan Kurban di Momen Iduladha 2024
Menurut dia, dengan memakai besek maupun anyaman bambu sebagai tempat menaruh potongan daging dari segi kesehatan lebih terjamin, selain itu dengan besek meminimalkan limbah ketimbang memakai tas plastik.
"Pertimbangannya kalau pakai plastik itu kan tidak bisa diurai, sementara kalau besek bisa digunakan kembali dan bisa terurai, kalau plastik kan menjadi limbah. Kemudian dari segi kesehatan juga," katanya.
Namun demikian, kata dia, apabila terpaksa menggunakan tas plastik karena tidak ada atau keterbatasan anyaman bambu saat pemotongan hewan kurban Idul Adha, dianjurkan memakai plastik bukan warna hitam.
Baca Juga:
Presiden Terpilih Prabowo Subianto Berkurban 145 Ekor Sapi
"Seandainya terpaksa pakai plastik, plastik yang warna putih atau jernih, jangan sampai pakai tas kresek warna hitam," katanya.
Joko juga mengatakan, sementara untuk tempat pemotongan hewan kurban disarankan agar panitia menyediakan lubang di tanah atau 'jugangan' untuk membuang darah dan kotoran ternak yang disembelih.
"Tempat penyembelihan dibuat jugangan, termasuk pembuangan kotoran juga di jugangan. Kemudian nyuci jeroan jangan sampai di sungai atau di kolam, harapan kami tetap di sumur atau air yang mengalir," katanya.