WahanaNews-Jogja| Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) segera memulai tahapan pembangunan spot baru bernama Jogja Planning Galery di Jalan Malioboro pada 2023.
Untuk memulai pembangunan spot semacam museum yang sebagian bangunannya akan menempati area di Jalan Perwakilan ruas Malioboro itu, tahapan pertama dilakukan dengan meratakan dengan tanah semua bekas bangunan yang ada sisi utara jalan itu.
Baca Juga:
Mengenal Kota Yogyakarta dan Keajaiban Warisan Sejarahnya
"Setelah pengosongan 21 bangunan di sisi utara Jalan Perwakilan itu, baik Pemda DI Yogyakarta dan Pemkot Yogyakarta akan segera melakukan perataan bangunan itu, agar tidak disalahgunakan lagi," kata Sekretaris DI Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji, Sabtu, (7 Januari 2023).
Langkah pengosongan puluhan bangunan di sisi utara Jalan Perwakilan ruas Malioboro pekan ini sempat mendapatkan protes dari para pedagang yang merasa menyewa dan sudah membayar biaya sewa. Aji mengatakan bangunan-bangunan yang disewa itu ilegal karena didirikan tanpa izin di atas tanah Panitisimo atau tanah milik Keraton Yogyakarta.
Adapun Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan kawasan Jalan Perwakilan sebelumnya pernah dikosongkan pada sebelum pandemi Covid - 19.
Baca Juga:
Warga Sleman Dihajar Massa, Gegera Cabuli Wisatawan Asal Jakarta di Malioboro
Keraton Yogyakarta juga tidak memperpanjang surat kekancingan untuk pemanfaatan lahan di kawasan tersebut, kecuali pada bangunan sebelah barat atau Restoran Legian di Malioboro.
"Dulu bangunan di situ sudah kosong, sudah dikunci, tapi kenapa (pedagang itu) bisa masuk ke situ? Kalau ada yang menarik duit sewa, siapa yang menariknya?" kata Sultan.
Padahal, menurut Sultan, Keraton Yogyakarta tidak pernah memberi izin melalui surat kekancingan agar para pedagang dapat membuka usaha di kawasan tersebut. Ia pun tidak mengetahui bagaimana asal mulanya pedagang bisa masuk karena kunci bangunan-bangunan itu disimpan pihak Keraton Yogyakarta.
Pemerintah Yogyakarta sudah menawarkan tempat baru di lantai teratas Pasar Beringharjo dan Pasar Klithikan Pakuncen untuk para pedagang yang berjualan di Jalan Perwakilan itu.
Adapun Jogja Planning Gallery akan menjadi area bagi masyarakat, termasuk wisatawan bisa mengetahui lebih utuh tentang sejarah perkembangan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dari tempat itu, masyarakat bisa mengetahui seperti apa Yogyakarta di masa lalu. Misalkan dari zaman Mataram kuno, lalu berkembang menjadi Yogyakarta seperti saat ini, termasuk suasana Yogyakarta di masa mendatang.
Dalam area Jogja Planning Gallery itu juga akan ada ruang-ruang pameran yang terletak di lantai satu. Masyarakat dapat memanfaatkannya untuk kegiatan pameran dan area panggung kesenian atau pergelaran budaya.
Kawasan baru di Malioboro ini rencananya berisi keseluruhan cerita Yogyakarta, mulai dari filosofi, kemudian penggalan sejarah dan potensi yang ada di dalammya. Termasuk maket yang menunjukkan gambaran Yogyakarta di masa depan.[zbr]