JOGJA.WAHANANEWS.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus mempercepat upaya pengelolaan sampah dengan menambah jumlah mesin insinerator.
Rencananya, tujuh mesin penghancur sampah akan dioptimalkan pada tahun ini untuk mengurangi timbunan sampah.
Baca Juga:
Retribusi Sampah Kota Palu Tembus Rp10 Miliar, Pemkot Targetkan Rp15 Miliar di 2025
Kepala Bidang Pengelo laan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja Ahmad Haryoko mengatakan, mesin insinerator yang akan beroperasi pada tahun ini berjumlah tujuh unit.
Saat ini, empat unit mesin telah siap dan akan menambah tiga unit lagi.
“Empat mesin yang kami miliki ini sudah ditempatkan di dua lokasi wilayah Giwangan dan Piyungan,” katanya saat dikonfirmasi, Minggu (2/2/2025).
Baca Juga:
Pemkot Surabaya Dorong UMKM Bersertifikat NIB Ikut Program Makan Bergizi Gratis
Haryoko menjelaskan, untuk penambahan tiga mesin nanti juga dimungkinkan akan ditempatkan di dua lokasi tersebut.
Namun, pembagian penempatan mesin di masing-masing lokasi belum dipastikan. Pun termasuk rencana apakah akan beroperasi awal tahun ini atau tidak.
“Kami pastikan tidak ada lokasi baru, tetap di dua lokasi (Giwangan dan Piyungan, Red). Besok kami kabari kalau sudah siap,” ujarnya.
Adapun, empat mesin insinerator yang sekarang dimiliki pemkot memiliki kapasitas pengolahan sebesar 10 hingga 15 ton.
Apabila resmi ditambah tiga unit lagi, maka dipastikan kapasitas pengolahan sampah di Kota Jogja akan lebih besar.
Sementara, produksi sampah di Kota Jogja mencapai kisaran 250 ton. Dari jumlah tersebut 100 ton sampah mampu dikelola dengan pengurangan di masyarakat seperti bank sampah.
Kemudian 100 ton lagi diolah dengan metode biopori. Sementara sisanya yang kini berada di depo.
“Kami harapkan mulai April 2025 semua sampah sudah bisa tertangani, terutama dengan optimalisasi bank sampah dan pengolahan oleh masyarakat di sumber sampah,” terangnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto menyampaikan, berbagai upaya penanganan sampah akan terus dilakukan dan bisa menunjukkan kemajuan signifikan.
Salah satunya dengan terus melanjutkan pembangunan insinerator dan menambah unit pada tahun ini.
Dengan begitu, Kota Jogja dapat memiliki sistem pengolahan sampah yang lebih optimal.
Bahkan, diharapkan sistem pengolahan sampah yang tengan direncanakan tersebut dapat berjalan Maret mendatang.
“Sehingga kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota definitif nanti tidak perlu memulai dari nol, karena fondasi pengelolaan sampah telah diletakkan dengan baik,” katanya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]