WahanaNews-Jogja | Pengendara motor bersenjata tajam celurit alami kecelakaan lalu lintas tunggal di Jalan Menteri Supeno, di sekitaran XT Square, Kemantren Umbulharjo, Jogja, Kamis (3/2) dini hari.
Pada kejadian itu, polisi menemukan celurit menempel di badan korban ketika mengalami kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Dan ada satu orang meninggal dunia pada kejadian kecelaakaan lalu lintas itu.
Kanit Gakum Satlantas Polresta Jogja, AKP Buang Tianto mengatakan, kecelakaan ini melibatkan dua orang korban yang mengendarai sepeda motor jenis Honda Vario dengan nomor polisi B3021KYD.
Setelah penyelidikan awal dilakukan oleh polisi.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Kedua pengendara motoritu adalah warga Mlati, Kabupaten Sleman.
Dugaan sementara kecelakaan lalu lintas itu terjadi akibat kelalaian pengendara saat melintas di Jalan Menteri Supeno dari arah timur ke barat pada dini hari sekira pukul 02.45 Wib.
Sesampainya di area perumahan warga No 122, motor yang dikendarai korban melaju agak ke tengah hingga menabrak lampu penerangan jalan.
"Korban diperkirakan melaju dengan kecepatan cukup tinggi dan saat membentur lampu penerangan jalan keduanya terpental jatuh," katanya, dihubungi Kamis (3/2/2022)
Dia menuturkan, kedua korban masih berusia belasan tahun.
Pembonceng merupakan remaja berusia 18 tahun berinisial AMF.
Sedangkan rekannya berinisial AF yang berumur sama dengan AMF.
"Korban yang berinisial AMF yakni sebagai pembonceng dilaporkan meninggal dunia karena pendarahan di kepala," tuturnya.
Satu korban lainnya disebut mengalami sejumlah luka dan saat ini tengah mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
"Sajam ditemukan di badan, selanjutnya kaitannya dengan sajam ditangani Reskrim Polsek setempat," katanya.
Kanit Reskrim Polsek Umbulharjo Yogyakarta, Iptu Nuri Ariyanto menyebut, saat ini petugas masih melakukan serangkaian penyelidikan terhadap kasus kecelakaan tunggal itu.
Untuk sementara olisi mengaku kesulitan untuk melakukan pemeriksaan karena korban meninggal dunia dan rekannya yang lain masih dirawat intensif di rumah sakit.
"Kita masih mendalami, korban saat ini masih belum bisa dimintai keterangan."
"Kita pastikan kalau kondisi korban memungkinkan akan segera ditindaklanjuti," pungkasnya.[non]