WahanaNews-Jogja | Gelaran atraksi dan festival kuliner perayaan imlek yang selalu dinanti wisatawan dalam Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XVII 2022 tahun ini, hanya dapat dinikmati secara online melalui kanal Youtube PBTY Chanel.
"Jadi tidak ada acara di Kampung Ketandan seperti tahun tahun sebelumnya, tetapi PBTY XVII tetap kami selenggarakan secara online atau live stream mulai tanggal 11-15 Februari 2022," kata Pengurus Bidang Humas JCACC Bekti, Senin (31/1/2022).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
PBTY secara daring ini mau tak mau jadi pilihan paling bijaksana mengingat Covid-19 di Yogyakarta masih fluktuatif.
Bahkan, kasus baru Covid-19 di DIY turut kembali melonjak sepekan terakhir seiring merebaknya Omicron di berbagai daerah.
Pihak penyelenggara PBTY pun tak mau ambil risiko lebih jauh dengan situasi ini.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Meskipun sampai saat ini kawasan Malioboro sendiri terlihat masih sangat ramai wisatawan berbagai daerah.
"Jika mengacu data kunjungan PBTY tahun-tahun sebelumnya, dalam sehari saat perayaan itu di Kampung Ketandan bisa berjubel 10.000 orang lebih, ini sangat berisiko jika digelar offline," kata Bekti.
“Karena pemerintah masih menyatakan pandemi maka kami putuskan PBTY 2022 kali ini sama seperti tahun kemarin, yaitu virtual,” imbuhnya.
PBTY biasanya digelar di kawasan Kampung Pecinan, Kampung Ketandan Yogyakarta satu minggu setelah perayaan Tahun Baru Imlek atau menjelang perayaan Cap Gomeh.
Meskipun digelar secara daring namun Bekti memastikan, rangkaian kegiatan akan tetap menarik.
PBTY tahun ini mengangkat tema Lestari Budayaku, Mewangi Negeriku.
“Masyarakat dapat berinteraksi melalui kanal Youtube yang kami sediakan,” kata dia.
Rangkaian acara PBTY 2022 ini mulai dari webinar tentang seputar perayaan Imlek, podcast tentang shio Macan Air, festival barongsai, atraksi kepala naga atau liong, hingga musik.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Rahardjo, sebelumnya menyatakan belum berencana melakukan penutupan objek wisata meski Gugus Tugas Covid-19 setempat mencatat kenaikan kasus sepekan ini.
"Untuk sampai saat ini objek wisata masih beroperasi dan bisa menerima kunjungan wisatawan," kata Singgih.
Hanya saja, Singgih telah menginstruksikan semua pelaku usaha wisata benar benar ikut mewaspadai sebaran potensi varian Omicron di wilayah itu.
"Tetap perlu upaya mitigasi menghadapi kasus Covid-19 dengan menjaga protokol kesehatan bagi semua pelaku usaha wisata dan wisatawan," pungkasnya.[non]