WahanaNews-Jogja | Bersama Pemkot Yogyakarta, Pemda DIY targetkan awal Februari relokasi PKL di Malioboro rampung.
DPRD kota Yogyakarta telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengawal proses relokasi yang kilat tersebut.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"(Relokasi) Jalan terus, ya Februari awal selesai. Kita mulai nanti Minggu depan geser dengan cara undian atau gimana, kita serahkan ke mereka (PKL)," kata Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji saat diwawancara di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Selasa (18/1).
Aji mengatakan, relokasi akan dilakukan serentak ke 2 tempat, yaitu eks Bioskop Indra dan eks Dinas Pariwisata DIY.
Proses relokasi ini akan bertahap, dengan target awal Februari seluruh proses telah selesai.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Kan proses relokasi ada pembagian tempat, ada undian, setelah itu kita geser. Nggak bisa kita geser sebanyak itu satu dua hari. Februari awal selesai," kata Aji.
Berdasarkan data Pemda DIY, lanjut Aji, dalam relokasi ini ada 2 PKL di Jalan Malioboro dan Jalan Ahmad Yani.
Se PKL itu akan menempati lokasi di eks Bioskop Indra dan eks Dinas Pariwisata DIY yang dinilai sudah layak.
"Sudah bagus kok, besok sudah nggak perlu dorong gerobak, nggak kehujanan, dan tempat lebih legal. Kenyamanan usaha PKL lebih baik," jelasnya.
Aji menambahkan, Pemda DIY tidak mempermasalahkan pembentukan Pansus oleh DPRD Kota Yogyakarta.
"Melakukan pengawasan ya wajar. Saling koreksi dan mengingatkan, bukan sesuatu yang dibesarkan. Dewan salah satu fungsinya pengawasan. kalau ada rekomendasi dari dewan ya kita lakukan," jelasnya
Untuk mendukung aktivitas jual beli di kedua sentra PKL tersebut, Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti memastikan akan menyediakan kantong parkir.
"Kapasitas parkir yang disiapkan didominasi oleh kendaraan roda dua yang dapat menampung 375 sepeda motor dan 19 mobil. Kita optimalkan di daerah Beskalan karena selama ini kan belum ada tempat parkir bagi PKL," ujarnya.
Tak hanya di Beskalan, Pemerintah DIY juga menyiapkan 1 kantong parkir lagi di daerah Ketandan yang sebelumnya bekas kampus UPN dan Akindo. "Di eks UPN itu juga masih dalam proses [penataan]," jelasnya.
Sementara itu, DPRD Kota Yogyakarta membentuk Panitia Khusus (Pansus) Relokasi PKL Malioboro.
Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudyatmoko berharap pansus ini bisa menjembatani Pemkot Yogya dengan PKL, karena dia mendengar ada upaya intimidasi terhadap pedagang.
"Ketua paguyuban yang dianggap vokal ada intimidasi," kata Danang saat dihubungi wartawan, Selasa (18/1/2022).
Oleh sebab itu, Danang menjelaskan, keberadaan pansus ini akan mendudukkan persoalan relokasi PKL Malioboro secara objektif.
Sehingga pola komunikasi bisa terbangun dengan baik tanpa adanya intimidasi.
"Kalau kita melihat dahulu. Kebijakan itu tidak bisa dipaksakan. Objektif persoalan. Kalau memang semuanya sudah landai sudah bisa diterima semua pihak, semakin baik, semua sudah diajak bicara ternyata yang diajak bicara ketua-ketua paguyuban," ujarnya.
"Pansus (bertugas) pengawasan kebijakan relokasi. Mereka bertanggung jawab misalnya ada penggelembungan pedagang, munculnya pedagang-pedagang baru," lanjutnya.
Pansus berisikan 12 orang dari semua fraksi di DPRD Kota Yogyakarta. Menurutnya, tugas pertama pansus adalah menjadi mediator Pemkot Yogyakarta dengan pedagang.
"Ada 12 orang. Tugas pertama menjadi mediator Pemkot dengan pedagang. Ada komunikasi yang lebih intens, tidak saling menyalahkan. Kami ingin kejelasan," kata Danang.
Belajar dari relokasi parkir roda dua di sisi timur Malioboro lima tahun silam, lanjutnya, pihaknya berharap tidak muncul persoalan baru di kemudian hari.
"Persoalannya adalah, sebetulnya berapa sih jumlah pedagang. Relokasinya di mana? Di dua tempat itu cukup tidak tempatnya. Teman-teman bisa merasakan parkir roda dua masih menyisakan persoalan. Munculnya pedagang baru setelah sisi timur bersih. Apakah persoalan itu muncul lagi setelah relokasi? Kepastian kebijakan yang diinginkan kawan-kawan Malioboro," jelasnya.
Danang melanjutkan, masalah Malioboro sangat kompleks. Ketika PKL Malioboro direlokasi, banyak dampak yang harus dipikirkan. Mulai pemilik lahan untuk parkir gerobak PKL dan pendorong gerobaknya.
"Kompleksitas, mata pencaharian gerobak dorong, membantu mendorongkan gerobak ke jalan Malioboro belum ada jalan keluar. Hal-hal ini yang perlu dijembatani," imbuhnya.
Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti memastikan pihaknya akan membuka semua data-data yang ada terhadap pansus. Termasuk dengan pemberdayaan pendorong dan pihak lain yang terlibat.
"Saya mohon beberapa pihak memahami. (Relokasi) Sekarang atau besok sama saja. Makanya kan ada pansus, data-data itu kita berdayakan," kata Haryadi. [non]