WahanaNews-Jogja | Sempat merasa pesimis dan ragu untuk direlokasi ke Teras Malioboro 1 dan 2, pedagang kaki lima di Malioboro kini merasa lebih nyaman berjualan di lokasi baru.
”Awalnya selalu berpikiran negatif pada rencana penataan ini. Ada banyak hal yang membuat saya ragu. Tetapi setelah pindah, saya merasa lebih nyaman,” kata Puji Rahayu seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta, Rabu (2/2).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Menurut dia, lokasi penempatan tidak lagi terganggu pejalan kaki yang berlalu Lalang.
Sehingga, pembeli bisa memilih berbagai jenis oleh-oleh yang dijual dengan lebih nyaman meskipun ukuran lapak yang ditempati tidak terlalu luas.
”Pembeli juga diarahkan untuk masuk ke Teras Malioboro. Jadi kondisi di sini tidak sepi. Saya bahkan sudah dapat penglaris Rp 500.000,” kata Puji, PKL Malioboro yang ditempatkan di Teras Malioboro 2 Jogjakarta.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Puji yang menjual berbagai baju dan kaos untuk suvenir tersebut mulai berjualan di Teras Malioboro 1 pada Selasa (1/2).
”Saya sengaja buka bertepatan dengan tanggal merah karena biasanya Malioboro menjadi lebih ramai. Dan benar, banyak pembeli yang datang,” tutur Puji.
Sementara itu, Putra yang juga PKL Malioboro menyebut sudah mulai berjualan di Teras Malioboro 2 sejak Selasa (1/2) malam.
”Karena sudah ada aturan untuk penataan, mau tidak mau ya harus pindah ke sini. Beberapa pedagang belum buka karena masih dalam proses loading barang,” tutur Putra.
Wisatawan yang berbelanja di Teras Malioboro 2 mengatakan, penataan PKL menjadikan lokasi berjualan terlihat lebih rapi.
”Jadi lebih rapi, tertata, dan nyaman,” kata Bunga, wisatawan asal Jakarta yang datang untuk membeli oleh-oleh.
Sekitar 1.800 PKL Malioboro ditata dan ditempatkan di dua lokasi yang berbeda. Proses relokasi pedagang ditargetkan dapat diselesaikan pada 7 Februari. Mulai 8 Februari kondisi Malioboro sudah bersih dari PKL.
Wakil Wali Kota Jogjakarta Heroe Poerwadi mengatakan, selama sepekan ini akan menghilangkan kebijakan bebas kendaraan bermotor di Malioboro yang biasanya berlaku pukul 18.00–21.00 WIB.
”Jam bebas kendaraan akan ditiadakan selama sepekan. Begitu juga dengan skuter listrik juga dihentikan sementara sembari dilakukan penataan,” ucap Heroe.
Setelah PKL menempati lokasi baru, Pemerintah Kota Jogjakarta akan melakukan perbaikan fasilitas di sepanjang jalur pedestrian Malioboro, seperti merapikan kabel listrik termasuk perbaikan wastafel.[non]