WahanaNews-Jogja | Kejahatan jalanan atau biasa dikenal klitih kembali terjadi.
Peristiwa itu menimpa Asep Taryanto (51) asal Mlati, Kabupaten Sleman, ketika ia pergi mengantar istrinya ke dokter.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Dia mengalami peristiwa penyerangan tanpa motif yang jelas saat melintas di Jalan AM Sangaji, Kota Yogyakarta , Jumat (28/1/2022) sekitar pukul 03.30 WIB.
Kaca mobil miliknya pecah setelah dilempar batu oleh orang tak dikenal saat kejadian itu berlangsung.
"Saya nganter istri saya di dokter. Karena punya asma harus ada obatnya. Setelah sampai sana (dokter) masih tutup buka jam 4 pagi. Dulunya kan 24 jam karena kondisi kaya gini (corona) jam 12 (malam) tutup buka lagi jam 4 pagi," kata Asep saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (28/1/2022).
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Lantaran Apotek yang dituju belum buka pelayanan, dia memutuskan untuk pulang.
Rencananya dia hendak melewati Selokan Mataram dan selanjutnya menuju Jalan Magelang untuk ke rumah.
Namun, sebelum belok ke Selokan Mataram dia berpapasan dengan motor yang melaju dari arah utara.
"Di situ sepi cuma motor itu satu. Tiba-tiba kaca pecah tapi dada saya kok sakit, ternyata batu," ujarnya
Dia memastikan bahwa apa yang dialaminya merupakan aksi kejahatan jalanan.
"Itu klitih , daerah situ kan aman, tidak ada pembangunan (bukan batu dari bangunan)," bebernya.
Asep menjelaskan saat itu baru mengobrol dengan istri.
Saat itu gelap dan muncul cahaya motor.
Dia pun tidak mengetahui sepeda motor apa yang pelaku gunakan.
"Motor jenis apa kurang tahu tapi pasti berboncengan itu. Kalau nggak berboncengan pasti nggak bisa," katanya.
"Kalau cipratan kaca kan nggak mungkin sakit. Makanya saya penasaran tak lihat benar klitih batu dilempar," sambungnya.
Akibat lemparan batu itu, kaca mobil pecah.
Selain itu stir dan wiper mobil juga penyok.
Sementara Asep merasa dadanya sakit, serta sang istri sempat terkena serpihan kaca.
"Dada saya sakit tapi nggak papa. Mungkin batunya kena stir dulu jadi nggak ke muka. Istri kena cipratan kaca ada bintik-bintik di muka titik-titik darah sama kaya saya," ujarnya.
Batu yang dilempar ke mobil menurut Asep cukup besar dan terbelah menjadi tiga ketika masuk ke mobil.
Dia menjelaskan anggota Polres Sleman sudah menemui dirinya, setelah dicek ternyata lokasi TKP masuk ke Kota Yogyakarta.
"Alhamdulillah Polres Sleman sama anggota turun semua dan ternyata ini dilimpahkan ke kota karena wilayah kota," ujarnya.
Dia pun berencana akan melaporkan kasus ini ke polisi, tepatnya Polresta Yogyakarta .
Dia berharap kasus ini diusut tuntas supaya tidak ada korban lain dari perisitwa yang dia alami.
"Ini rencana mau ke polres setempat," ujarnya.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja menjelaskan bahwa anggota tengah menyelidiki kasus ini.
"Sedang dilakukan penyelidikan," pungkasnya.[non]